![]() |
Bupati dr Wahyu didampingi BPBD Cianjur meninjau langsung ke lokasi banjir di lokasi. (Foto: Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.COM- Hujan deras disertai kilat dan angin kencang (cuaca extreme) yang berlangsung selama 2 jam, di empat kecamatan, Kabupaten Cianjur dikepung banjir, sekitar pukul 19:30 WiB, Sabtu (26/4/2025) malam.
Bupati Cianjur dr Wahyu mengatakan pihaknya menerima informasi langsung bergerak cepat meninjau sekaligus mengevakuasi warga dan ibu hamil yang ada di lokasi banjir.
"Sejumlah rumah warga terdampak banjir masih belum dapat ditempati dan beberapa akses jalan belum bisa dilalui," katanya.
Lebih lanjut, Wahyu menyampaikan sehingga Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemkab) Cianjur untuk sementara waktu menyediakan perlengkapan berupa perahu, alat transportasi, dan penunjang lainnya untuk evakuasi termasuk posko pelayanan untuk para pengungsi.
Selain itu juga, Bupati Cianjur mengajak mari berdoa agar banjir segera surut dan situasi kembali normal.
"Kami mohon kepada seluruh warga untuk tetap tenang, waspada, dan selalu berhati-hati dalam menghadapi situasi ini," imbaunya singkat.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Cianjur Asep Wijaya membenarkan saat malam itu juga tim atau petugas langsung diterjunkan untuk melakukan pendataan dampak banjir yang melanda sejumlah kecamatan.
"Nah! Petugas gabungan sudah menyisir diturunkan ke sejumlah lokasi banjir," katanya, saat dikonfirmasi langsung, Minggu (27/4/2025) pagi.
Sementara itu, kepungan banjir terjadi di Kecamatan Karangtengah, Cianjur kota, Mande, dan Sukaluyu, guna melakukan penanganan cepat termasuk melakukan evakuasi warga korban banjir.
"Petugas gabungan sudah diturunkan ke sejumlah lokasi banjir, termasuk melakukan koordinasi dengan dinas terkait guna melakukan penanganan cepat, ketinggian air di tiga kecamatan beragam mulai dari 50 centimeter sampai 1 meter," katanya.
Tersebar diantaranya di Kecamatan Karangtengah yaitu Desa Sukasari, Sindangasih, Maleber, Bojong, Sabandar, Sukataris, Hegarmanah, Sindanglaka, Babakancaringin, Sukamulya, Sukasarana, dan Desa Ciherang.
Kemudian, banjir juga kepung Kecamatan Sukaluyu, diantaranya di Desa Selajambe. Dan, Kecamatan Mande yaitu yang terdampak Desa Bobojong.
Sementara itu, di Kecamatan Cianjur kepungan banjir di Kelurahan Bojongherang.
Lebih detail Kepala BPBD Cianjur menyampaikan akibat hujan deras disertai kilat dan angin kencang melihat cuaca extreme. Seperti Jalan Raya Bandung (sunda Alam) sudah dibantu PMI dan Damkar di Kampung Hegarmanah RT 1/3, Desa Hegarmanah.
"Sementara itu ada sekitar 10 rumah dan 10 KK sebanyak 45 jiwa," terangnya.
Ia mengungkapkan pasalnya melihat kondisi buruknya pemeliharaan drainase. Aliran air sungai terhambat oleh sampah penyempitan sungai dan pendangkalan yang menyebabkan banjir meluap deras ke jalan dan ke rumah warga masyarakat.
"Ya! Sehingga banjir masuk ke pemukiman warga dan jalan," ucap Asep.
Sedimentasi pendangkalan sungai, Kepala BPBD Cianjur mengatakan masalah sampah yang masih menjadi penyebab banjir. Artinya ada penyempitan lahan sungai, buruknya pemeliharaan drainase sungai.
"Sehingga aliran air sungai terhambat oleh sampah," imbuhnya.
Penyempitan sungai dan pendangkalan yang menyebabkan banjir meluap deras ke jalan dan air masuk ke rumah warga.
Informasi juga, jembatan Kampung Cirata merin Desa Sukasarana air meluap ke jalan tidak bisa dilalui motor dan mobil. Itu perbatasan desa Sukasarana dan Sukamantri jembatan meluap tidak bisa dilalui sementara waktu.
"Perbatasan desa sukasarana dan desa Bobojong Mande air di jembatan meluap tidak bisa dilalui kendaraan," beber Asep.
Masih ujarnya, dampak banyak karyawan pabrik PT Pouyen tidak bisa lewat karena terkepung banjir.
"Kami berharap harus selalu waspada karena hujan masih tinggi," imbuh Asep.
Hal sama diungkapkan dia, ada juga tanggul penahan air sungai jebol sehingga mengakibatkan menghancurkan tiga rumah warga masih terdapat bangunan yang dibangun di bibir sungai, pemeliharaan sungai buruk dan banyak terdapat sampah menghambat aliran air.
"Seperti halnya terdampak banjir sekitar 10 hingga 25 rumah Edelweiss Bojong Karangtengah sudah dievakuasi," bilang Asep.
Ia menambahkan petugas gabungan sudah diturunkan ke sejumlah lokasi banjir, termasuk melakukan koordinasi dengan dinas terkait guna melakukan penanganan cepat.
"Ketinggian air empat kecamatan beragam mulai dari 50 centimeter sampai satu meter," tutup Asep. (Red)