Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Komisi A DPRD Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendesak dan semprot para pengusaha bisa memiliki Sertifikat Layak Fungsi (SLF), yang wajib untuk memenuhi persyaratan dan memastikan bahwa bangunan aman dan layak.
Ketua Komisi A DPRD Cianjur Muhammad Isnaeni mengatakan makanya pihaknya menggelar rapat dengar pendapat (RDP) untuk membahas hal tersebut dengan pihak-pihak yang diundang sebagai mitra kerja semuanya, yang tidak hadir hanya Apindo saja.
"Artinya untuk membahas tentang SLF karena saat ini masih banyak para pengusaha belum punya," tegasnya, Selasa (7/1/2025).
Lebih dari itu ia menekan jadi beberapa asosiasi di Cianjur bisa komunikasi dengan para pengusaha apa kendalanya sehingga tidak memiliki.
"Artinya bukan lalai ya tapi lebih kepada agak keberatan untuk membuat SLF," terang politisi dari Partai Golkar Kabupaten Cianjur ini.
Masih ujarnya, setelah dibahas itu untuk pembuatan SLF harganya mahal mencapai Rp 150 juta dan sebagainya di Cianjur itu kendala, dan permasalahannya.
"Sehingga mereka merasa keberatan," ucap Muhammad Isnaeni.
Permalasahan adalah, masih diutarakan dia, kalau membuat SLF ini bukan harus dengan dinas terkait melainkan melalui pihak ketiga konsultan.
"Jadi para pengusaha berhubungan dengan konsultan tersebut," jelas Isnaeni.
Hal sama dipaparkan dia, intinya sepintar-pintar tarik menawar harga saja begitu, setelah itu sudah memiliki SLF, baru tinggal laporan ke dinas terkait dilakukan verifikasi.
"Sampai rama alias memanas juga mereka saat digelar RDP tadi," bilang Isnaeni.
Ia menambahkan, makanya Komisi A DPRD Cianjur menyarankan ada konsultan yang lebih bisa menekan harga tersebut. Dan, kenapa tidak itu saja pakai karena tidak dibatasi oleh wilayah itu bisa secara keseluruhan seperti dari Kalimatan, kalau cocok silahkan, terpenting mempunyai SLF.
"Intinya untuk keamanan mereka juga sebetulnya," tutup Isnaeni. (Red/*)