Ketua Komisi B DPRD Cianjur Azis Muslim. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Bencana hidrometeorologi menjadi pusat perhatian khusus Komisi B DPRD Cianjur hingga soroti Pemerintah Daerah Kabupaten (Pemda) supaya cepat tanggap melakukan penanggulangan pasca tersebut.
Diketahui, pasca bencana hidrometeorologi telah melul lantahkan seluruh kawasan lahan pertanian di wilayah Cianjur Selatan (Cisel) rusak imbas terendam banjir dan longsor hingga mengakibatkan para petani gagal panen serta kehilangan mata pencaharian.
Ketua Komisi B DPRD Cianjur Azis Muslim mengatakan, setelah turun ke lapangan banyak lahan petani terutama sawah rusak akibat banjir.
"Nah! Sehingga perlu koordinasi dengan Dinas Pertanian Cianjur," katanya kepada insan media, Selasa (17/12/2024).
Ia berjanji akan secepatnya melakukan koordinasi bagaimana menyikapi persoalan ini dan upaya apa yang akan dilakukan.
"Artinya secepatnya akan berkoordinasi," ujar Azis.
Hal sama diungkapkan dia, bahwa bencana hidrometeorologi terjadi di wilayah Cianjur Selatan itu perlu penanggulangan yang super ekstra menyusul kebutuhan pokok masyarakat sangat mendesak sangat dibutuhkan.
Sambungannya, paling utama seperti kebutuhan pokok beras, ini harus secepatnya tertangani. Apalagi saat ini Cianjur ini dihadapkan dengan program pemerintah pusat sebentar lagi mungkin akan launching.
"Penanganan lahan sawah rusak akibat bencana tersebut harus segera teratasi tentunya," harap politisi dari Partai PKB Kabupaten Cianjur.
Diutarakan dia lebih lanjut, harus memastikan seluruh stok beras di Cianjur ini terpenuhi dan sudah siap untuk menjalani program. Sehingga, stok pangan tersebut diantaranya sebagai lahan produksi itu seperti sawah-sawah, untuk segera ditanggulangi.
"Kami sudah mengagendakan untuk memanggil Dinas Pertanian Cianjur karena ini harus secepatnya tertanggulangi," terang Azis.
Hal sama dipaparkan dia, minggu depan sudah diagendakan dan berkordinasi dengan dinas terkait.
Ditanya apakah Komisi B DPRD Cianjur masih terus memonitoring menyalurkan bantuan sembako beras, Azis mengaku bahwa terus mengawasi dan monitoring penyaluran sembako beras untuk para korban bencana longsor banjir Cianjur Selatan.
"Kita fokus ke lapangan kemarin di fraksi masing-masing sibuk karena instruksi dari atas juga," bebernya.
Lalu, dikonfirmasi lagi apakah benar menemukan bahwa Dinas Pertanian meminta jasa (ongkos) transportasi penyaluran sembako beras kepada pemerintah desa (Pemdes), Azis membenarkan, terkait dinas yang minta pembiayaan untuk transportasi yang harus dibiayai oleh desa sendiri.
"Ya! Menerima informasi itu hanya saja pihaknya ingin memastikan dan jangan sampai seperti itu," akunya.
Ia menambahkan terdengar sampai di telinga Itu merasa miris, artinya ketika masyarakat terkena dampak musibah jangankan untuk biaya transportasi.
"Hal ini juga kita ingin memastikan mengapa bisa menjadi seperti itu. Jangan sampailah," tutup Ketua Komisi B DPRD Cianjur Azis Muslim. (Red/*)