Kades Sukagalih Cikalongkulon Cianjur Dudi, saat perlihatkan bukti surat mengundurkan diri masih belum diproses. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM - Viral adanya dugaan pemecatan salah satu RT Desa Sukagalih, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, kades mengklaim itu tidak benar adanya.
Hal tersebut ditegaskan Kades Sukagalih, Dudi Aryadikara, saat dikonfirmasi langsung insan pers, di meja kerja, Senin (11/11/1024).
"Jadi saya tidak pernah memecat salah satu RT. Adapun soal mendukung pasangan calon (Paslon) tidak mengarahkan," katanya.
Dijelaskan Dudi, artinya Pemerintah Desa (Pemdes) menganjurkan berbuat netralitas jangan terlibat politik praktis, selanjutnya ini klarifikasi bahwa sudah beredar di media sosial (Medsos) tiktok tidak benar adanya.
"Nah! Bahkan alamat kampung salah bukan di Kebun Tiwu. Tapi di Babakan Termasuk RT 3/1. Begitu kang," terangnya.
Hal sama diungkapkan Kades Sukagalih, bukan dipecat. Bahkan ada bukit pengunduran diri, perlu diketahui juga itu tidak langsung diproses karena sudah mengajukan pencairan tunjungan atau untuk insentif RT.
"Jadi kalaupun dipecat bukti buku rekening ada di pemdes," imbuhnya.
Dudi disampaikan lebih lanjut, jadi tidak mungkin akan berani melakukan perbuatan yang merugikan RT. Dan, tentu kasihanlah, walaupun bagimana pun yang mendukung dirinya, perlu juga diketahui orang tersebut DP bukan dipilih masyarakat.
"Tapi saya tunjuk langsung karena RT sebelumnya itu pindah rumahnya," ucapnya.
Artinya, masih dipaparkan Dudi lebih detail, supaya tidak ada kekosongan pelayanan kepada masyarakat jadi ditunjuk jadi RT di kampung tersebut.
"Saya tidak pernah mengarah ke salah satu paslon tentu. Nah! Semuanya harus bersifat netral, kalaupun mendukung paslon tertentu, ya dalam hari saja jangan sampai memperlihatkan jadi harus mengedepankan pelayanan terhadap masyarakat.
"Kalau memberikan dukungan ke salah satu paslon tertentu misalnya masyarakat mau dibawa kemana nantinya," bebernya.
Dipaparkan salah atau kades di Kecamatan Cikalongkulon lebih lanjut, pihaknya mohon kepada pengguna tiktok bisa lebih arip, dan bijak karena harus pandai-pandai menyaringnya.
"Intinya viral di tiktok tersebut tidak benar dan soal dukungan paslon tentu tidak mempermasalahkan dan mengarahkan apalagi, pesannya jangan terlalu depan untuk melayani masyarakat.
"Jadi tidak mungkin memecat RT karena jabatan itu tidak selama melekat dalam diri saya kang. Begitu," pungkasnya. (Red/*)