Notification

×

Iklan

Iklan

Menhan Prabowo Hadiri Raker Bersama Komisi I DPR RI, Ini yang Dibahas

9/25/2024 | 22:42 WIB Last Updated 2024-09-25T15:44:50Z
Menhan RI raker bersama Komisi I DPR RI, bahas bidang pertahanan. (Foto: Biro Humas Setjen Kemhan)

JAKARTA, SignalCianjur.com- Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto didampingi Wakil Menteri Pertahanan RI M. Herindra rapat kerja (Raker) bersama Komisi I DPR soal persetujuan sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU) kerja sama bidang pertahanan jelang akhir jabatan periode 2019-2024, Rabu (25/9/2024).

Diketahui, rapat kerja tersebut dilaksanakan di gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (25/9/2024) ini, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid bertindak sebagai pimpinan rapat.

Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto mengatakan adapun agenda rapat kali ini yakni laporan Panitia Kerja, pembacaan naskah RUU, pendapat akhir mini fraksi, pendapat akhir pemerintah, penandatanganan naskah RUU, dan pengambilan keputusan untuk melanjutkan pada pembicaraan tingkat II sejumlah RUU kerja sama bidang pertahanan.

"Kita telah menuju ratifikasi penuh rancangan kerja sama pertahanan lima negara yang sangat penting bagi kita," katanya.

Sementara itu, lima negara tersebut yakni Republik India, Republik Prancis, Persatuan Emirat Arab, Republik Federasi Brazil, dan Kerajaan Kamboja.

Menurut Menhan Prabowo lima negara tersebut adalah negara yang penting bagi Indonesia dan memiliki peran serta teknologi yang cukup baik. 

Maka  itu, Menhan Prabowo menyampaikan ucapan terima kasih atas kerja keras Komisi I DPR RI, sehingga pembahasan tentang kelima RUU kerja sama pertahanan tersebut dapat diselesaikan.

"Saya sebagai Menteri Pertahanan mengucapkan terima kasih kepada Komisi I. Saya merasa didukung sepenuhnya oleh Komisi I," terang Menhan.

Menhan juga menekankan bahwa selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan RI, selalu mengingatkan agar Indonesia harus kuat untuk menjaga diri, karena kekayaan alam yang dimiliki sangat luar biasa. Dan, mengakui bahwa kehendak, cita-cita untuk memiliki pertahanan sangat kuat masih belum tercapai.

"Pasalnya mendahulukan kesejahteraan rakyat," ujar Menhan.

Masih ujarnya, pengeluaran anggaran pertahanan kita dibandingkan terhadap Produksi Domestik Bruto (PDB) adalah salah satu yang terendah di kawasan Asia. 

"Nah! Tidak sampai satu persen, 0,89 persen," timpal Menhan.  

Saat kesempatan tersebut Menhan Prabowo menyampaikan permohonan maaf bila selama bekerja lima tahun sebagai Menteri Pertahanan, ada hal yang mengecewakan. Tapi ingin saudara yakin niat adalah untuk menjaga kepentingan dan kedaulatan bangsa Indonesia. Dan, bila ingin terus berdaulat dan merdeka harus punya pertahanan kuat.

"Semoga Indonesia selalu kuat dan jaya," tandasnya. 

Diketahui, rapat kerja tersebut dilaksanakan di gedung Nusantara II, DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, pada raker tersebut, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid bertindak sebagai pimpinan rapat. (Red/*)



×
Berita Terbaru Update