Paslon Bupati Deden Nasihin dan Wakil Bupati dr Neneng Efa, selesai dan resmi telah mendaftar maju di Pilkada 2024 di KPUD Kabupaten Cianjur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Berkeadilan, berdaya saing, hikmah dan amanah itu akan terwujud di Kabupaten Cianjur maju di Jawa Barat bila semuanya bisa bergerak dan kerja sama dengan baik.
Hal tersebut disampaikan pasangan calon (Paslon) Bupati Deden Nasihin dan Wakil Bupati dr Neneng Efa, selesai dan resmi telah mendaftar maju di Pilkada 2024 di KPUD Kabupaten Cianjur, Rabu (28/8/2024).
"Jujur saja Cianjur belum menggembirakan untuk ke depan bagiamana kita melakukan reformasi birokrasi kesungguhan semua pihak," katanya.
Diketahui, pasangan calon (Paslon) Deden Nasihin (Denas) dan dr Neneng Efa resmi dan sah mendaftar ke KPUD Cianjur yang diusung oleh tiga Partai Politik (Parpol) koalisi "Cianjur Berkah" diantaranya yaitu Partai Golkar, PKS, dan Perindo.
Masih ujar dia, pihaknya akan mewujudkan itu semuanya untuk masyarakat dalam rangka Cianjur berkah, berdayasaing, hikmah dan amanah.
"Nah! Hikmah itu bagaimana Cianjur seyogyanya sebagai pemimpin kami bukan mau dilayani tapi melayani," janji Denas panggilan akrab di lingkungan parpol di Kabupaten Cianjur.
Lebih dari itu ia memaparkan amanah yaitu yang terpenting bahwa Cianjur merindukan pemimpin yang adil dan amanah.
"Maka itu kami ingin mewujudkan itu semuanya dengan masyarakat. Hal itu menjadi cita-cita bersama," tutur politisi dari Partai Golkar Cianjur.
Ia menyampaikan lebih lanjut, bisa berdaya saing di masyarakat seperti halnya soal rendahnya IPM terakhir di Jawa Barat. Bahkan tertinggal, tentu pihaknya punya strategi, visi dan misi mengarahkan ke sana.
"Bagaimana Cianjur bisa termaju di Jawa Barat," ujar Denas.
Hal sama masih dipaparkan Denas, bagaimana juga melihat persoalan krusial hari ini di Cianjur adalah soal kemiskinan, salah satunya masuk di level 10,2 persen itu artinya angka yang sangat mengkhawatirkan.
"Maka itu mari bersama-sama bagaimana bisa lepas dari zona miskin tersebut," ajaknya.
Diutarakan Denas, selain itu juga Cianjur darurat pengelola sampah. Hari ini baru sekitar 18,5 persen sampah dikelola pemerintah, lalu melihat bahwa masyarakat akibat dari kemiskinan tentu berhubungan dengan daya beli.
"Upaya bisa menciptakan lapangan pekerjaan (SDM) masyarakat agar bisa sejahtera, mandiri dan bisa merasakan keadilan pemerataan pembangunan," terang calon Bupati Cianjur dari Partai Golkar ini.
Dia menambahkan pihaknya sering mendengar dikotomi antara Utara dan Selatan, ketimpangan - ketimpangan pembangunan, maka pihaknya akan kolaborasi.
"Nah! Melalui kolaborasi ini tidak ada lagi keluhan dari masyarakat Utara dan Selatan. Artinya pembangunan di Cianjur harus merata dengan baik," tutup Denas. (Red/*)