Bupati Cianjur H Herman Suherman dengan Forum Kyai Kampung di Sukanagara silaturahmi. (Foto: SignalCianjur) |
SUKANAGARA, SignalCianjur.com-Silaturahmi Forum Kyai Kampung (FIK) bersama bupati, ini merupakan program untuk menfasilitasi para ulama atau kyai-kyai di tingkat desa, kedusunan, dan RT/RW se-Kabupaten Cianjur.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator Forum Kyai Kampung (FIK) Dedi Suherli, melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, Jumat (9/10/2024).
"Biar lebih dekat dengan umaro yang dalam hal ini direfresentasikan oleh pemerintah daerah Pemda yang dipimpin oleh bupati dengan tujuan mewarnai skema pembangunan. Na! Aagar lebih religius dan maslahat lahir maupun batin," katanya.
Masih ujar Dedi Suherli, bahwa gerakan ini digagas berangkat dari keprihatinan atas kondisi sosial masyarakat, menurutnya mengarah pada proses sekularisasi di mana persoalan keduniawian seperti halnya urusan politik, ekonomi, sosial, budaya dan kebijakan pemerintah mulai menjauh dari nilai-nilai luhur agama dan religiusitas sebagai konsekwensi dari proses globalisasi dan kemajuan tekhnologi informasi.
"Padahal menurutnya mengutip dari pandangan Imam Al Mawardi dalam Al-Ahkamusulthoniyyah dinamai kebijakan pemerintah adalah usaha-usaha perbaikan manusia menyelamatkan manusia di dunia dan akhirat," terangnya.
Selain itu, dalam ajaran islam persoalan dunia tidak boleh di pisahkan dengan persoalan akhirat dan harus di jalankan secara seimbang, hal ini sebagaimana sabda Nabi dalam hadis riwayat Ibnu Asakir dari Anas ra, "Orang yang paling baik diantara kalian bukanlah yang meninggalkan dunia karena akhirat, dan juga meninggalkan akhirat karena dunia.
"Namum orang terbaik diantara kalian adalah orang mengambil dari dunia dan akhirat," tutur Dedi.
Masih diutarakan dia, begitupun firman Allah SWT dalam Al-Qur'an surat Al Qoshash ayat 77 juga menjelaskan pentingnya menyeibangkan urusan dunia dan akhirat," terang Dedi.
Masih menurut Dedi Suherli, mama itu berangkat dari nash-nash tersebut maka hubungan erat antara Umaro dan Ulama menjadi sesuatu hal niscaya. Agar setiap kebijakan pemerintah tidak tercerabut dari nilai-nilai agama.
"Maka gerakan kyai kampung ini merupakan ikhtiar untuk mensinergiskan dan mengintensifkan hubungan pemerintah dengan para ulama/kyai supaya bisa saling nasihat menasihati dalam kebaikan," timpal Dedi.
Kegiatan ini, terakhir ia menambahkan diawali dengan pembacaan Tawasul dan pembacaan Sholawat Nariyyah sebanyak 4444 oleh sejumlah peserta yang hadir, hal ini ditujukan sebagai ikhtiar batin agar masyarakat Cianjur begitu juga pemerintah dan para pemimpin diberikan keberkahan dan pertolongan Alloh SWT.
"Artinya menjalankan perannya masing-masing menuju negeri yang baldatun toyyibatun warobbun gofur," tutup Dedi.
Diketahui, kegiatan tersebut titik pusat di aula Desa Sukanagara, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur. (Red/*)