Notification

×

Iklan

Iklan

Ada Apa? Lima Perangkat Desa Sukaluyu Cianjur Mengundurkan Diri

8/10/2024 | 09:02 WIB Last Updated 2024-08-10T02:09:45Z
Kantor Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur. (Foto: Istimewa)

SUKALUYU, SignalCianjur.com- Soal pengunduran diri perangkat Desa Sukaluyu, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur berturut -turut secara bersama, kini terhitung sudah lima perangkat desa satu per satu pergi.

Hal tersebut dibenarkan Sekertaris Desa (Sekdes) Sukaluyu saat dikonfirmasi langsung awak media melalui via WhatsApp (WA), Jumat (9/8/2024).

"Nah! Hal itu didasari atau dilatarbelakangi ketidaknyamanan satu sam lain," katanya.

Lebih lanjut, Sekdes Sukaluyu menjelaskan masing-masing perangkat karena ada kebijakan-kebijakan oknum kades diduga sewenang-wenang, sikap, perilaku dan ucapan yang terlalu banyak menyinggung diantaranya termasuk rotasi perangkat.

"Sehingga secara pribadi perangkat desa tidak nyaman. Bahkan ada satu momen ketika digantinya perangkat desa dikala apel pagi," terang Zenal Mutaqin.

Masih ujarnya, bahkan suanasa lagi panas dijemur terik matahari bahkan suara berkenan menggunakan sound sistem seolah-olah dipublikasikan dirotasi secara langsung dengan alasan perangkat desa.

"Sudah beberapa kali awal dari Kasi Pemerintah (Kasipem), pelayanan, setelah itu Kepala Dusun (Kadus)," terang mantan Sekdes Sukaluyu, Kecamatan Sukaluyu, Kabupaten Cianjur.

Jadi alasannya ad faktor ketersinggungan, menurut Zenal Mutaqin, seolah-olah Pemerintah Desa (Pemdes) itu diduga dianggap perusahaan sendiri melakukan tindakan (keputusan atau kebijakan) tanpa terlebih dahulu perangkat desa diajak musyawarah mencapai mufakat.

"Nah! Sikap otoriter langsung mengambil keputusan tidak ada komunikasi dengan perangkat desa," terang Zenal.

Hal sama diutarakan dia, termasuk dirinya dan perlu dijelaskan hingga saat ini perangkat desa mengundurkan diri sekitar lima orang, masing-masing diantaranya Zenal Mutaqin (sekdes), lalu Cepi Albustomi (kasipem), Robi Sunatra (Kaur Keuangan), H. Zaenal Abidin alias Adep (Kadus 4 Kampung Bengkok), terakhir Jajang Sudrajat (Kadus 3 Sampih).

"Melihat kondisi seperti ini Dimungkinkan ada beberapa lagi akan menyusul menurut informasi perangkat desa," ujar Zenal.

Masih disampaikan dia, melatarbelakangi itu semua karena kebijakan-kebijakan yang seolah-olah tidak manusiawi, seenaknya sendiri. Dan, termasuk melatarbelakangi persoalan ini RT/RW hal sama diperlakukan seenaknya. Dan, di sisi lain punya catatan ada dugaan penyimpangan-penyimpangan.

"Sehingga kami juga khawatir ketika menyimpangqn masih ada di internal akan terbawa ke ranah seperti itu," tegas Zenal.

Sudah beberapa kali, masih hal serupa dijelaskan dia, berulangkali perangkat desa mengingatkan agar tidak main-main melakukan tindakan-tindakan melawan hukum.

"Nanti ada catatan-catatan di kami bisa dibuktikan," imbuh Zenal.

Terakhir, ia menambahkan terutama bendahara mengetahui persis dan BPK juga soal hal tersebut. Sementara secara pribadi ketika mengingatkan seolah-olah (pernyataan stitmen) dalam hal ini kepala desa tidak bersalah, tidak takut kalaupun harus diperiksa oleh siapapun mau Inspektorat Daerah (Irda) Kabupaten Cianjur, Bawasda, BPK atau Kejaksaan Negeri (Kejari) sekalipun.

"Bahkan ada kalimat sampai malaikatpun memeriksa saya tidak takut," timpal Zenal.

Zenal menyebutkan, cenderung menyalahkan ketika ada koreksi dari perangkat desa, bahwa hal ini salah tolong jangan dilakukan dianggapnya sesuatu pernyataan oposisi atau seakan tidak sejalan dengan dirinya.

Sambungnya, bahkan sering terjadi ketika ada peristiwa- peristiwa yang tidak sejalan menurut kepala desa mengangkut program atau kegiatan apapun dianggap melawan. 

"Sering sekali naik itu di formal atau obrolan biasa sering ada ucapan yang terlontar sudah mengundurkan diri saja," keluhnya.

Terkahir, ia menambahkan Itu sering kali terjadi diucapkan kalimat-kalimat seperti itu. Sehingga merasa hal ini bagian dari pernyataan penghinaan (menyinggung) berlebihan kalimat yang semestinya tidak pantas atau cocok dari figur seorang pimpinan.

"Harus bisa menyejukkan hati," tutup Zenal.

Sementara, di lain pihak, namun sayangnya saat dikonfirmasi awak media Kades Sukaluyu Uher Sukerman tidak mau berkomentar lebih jauh lagi soal hal tersebut atau kabar sudah meluas informasi pengunduran diri lima perangkat desa disebut-sebut imbas dari kebijakan tidak sejalan dinilai tingkah laku ataupun sikapnya.

"Maaf saya belum bisa memberikan komentar apapun lebih jauh. Pasalnya masih dimusyawarahkan secara mufakat untuk diselesaikan," ucapnya singkat. (Red/*)

×
Berita Terbaru Update