Notification

×

Iklan

Iklan

Duh! Seorang Siswa SMPN di Sindangbarang Cianjur Diduga Korban Bullying

7/22/2024 | 21:49 WIB Last Updated 2024-08-06T05:01:13Z
Ilustrasi bullying Anak Jari (Foto:Pixabay)

SIGNALCIANJUR.COM- Ramai menjadi asumsi publik hingga viral di media sosial (Medsos) korban bullying  di salah satu SMP saat kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Diketahui, informasi diterima awak media terjadi pada berinisial AD (12) salah satu siswi baru di SMPN 1 Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang diduga jadi korban bullying (perundungan) dan tindak kekerasan oleh salah satu siswa lainnya, diterima informasi awak media, Senin (22/7/2024)

Kapolsek Sindangbarang, Iptu Dadang Rustandi membenarkan, telah memediasi antara keluarga korban dan keluarga pelaku. 

"Namun, ia membantah adanya dugaan perundungan," katanya.

Masih ujarnya, kini sudah selesai, tapi bukan kategori perundungan atau bullying kalau lihat dari kronologisnya.

"Sepertinya itu bukan perbuatan katagori bullying," terang Kapolsek Sindangbarang.

Sementara itu, awak media yang mencoba mengkonfirmasi mengenai kejadi tersebut kepada pihak Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 1 Sindangbarang, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat tidak dibalas, dan bahkan teleponpun hal sama tidak dijawab. 

Pasca kejadian itu, AD yang hingga kini mengalami trauma berat hingga susah untuk buang air kecil.

Terpisah, salah satu keluarga AD (korban) yang enggan disebutkan namanya mengatakan kejadian bermula saat AD mengikuti kegiatan fashion show di masa MPLS.

Kemudian, AD langsung dihampiri salah satu siswi lainnya tanpa ada ucapan, langsung melakukan tindakan dugaan penganiayaan.

"Nah! Pelaku ini langsung melakukan pemukulan dibagian punggung, tepatnya punggung bawah dekat pantat sebanyak lima kali," bebernya.

Bahkan sebelumnya setiap AD jajan suka diambil sama si pelaku ini," kata dia, Sabtu (20/7/2024).

Sebelum kejadian, masih diungkapkan keluarga AD, itu pelaku sudah diingatkan oleh teman-temannya jangan sampai ada kekerasan fisik. Dan, saat ini keponakannya itu mengalami trauma berat pasca kejadian tersebut.

"Sekarang AD nampak terlihat trauma," ucapnya.

Lebih lanjut, ia bercerita terlihat dari raut muka wajahnya yang mendadak nampak murung. Kemarin, AD sempat mengalami kesakitan kalau kencing, mungkin gara-gara dipukul bagian punggung.

Menurut dia, pihak kepolisian sempat melakukan mediasi. Namun ia sempat mempertanyakan sikap dari pihak sekolah seolah diduga membela pelaku sudah melakukan tindakan bullying dan penganiayaan terhadap keponakannya.

Bahkan, sebelumnya ada dugaan intimidasi dari pihak sekolah kepada ayah dari AD. Gurunya pun terkesan ada dugaan hal serupa memihak kepada pelaku.

"Hingga kini telah dimediasi oleh Polsek Sindangbarang," ujar dia.

Terakhir, keluarga AD mempertanyakan kenapa sampai bisa ayahnya AD ada dugaan diintimidasi dengan perkataan jangan sampai ada laporan naik di media.

"Itu katanya karena dikhawatirkan jadi ramai di publik," tandasnya. (Red)

×
Berita Terbaru Update