Kepala BNPB Suharyanto didampingi Bupati Cianjur H Herman Suherman saat dikonfirmasi awak media di Pendopo Pemkab Cianjur. (Mul/JabarNews) |
SIGNALCIANJUR.COM- Pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pastikan anggaran diberikan tahap empat secara umum rumah warga terdampak sudah selesai diperbaiki.
Hal tersebut diungkapkan Kepala BNPB Suharyanto, saat dikonfirmasi langsung awak media, di Pendopo Pemkab Cianjur, Jumat (7/6/2024).
"Baik itu yang rusak berat, sedang dan ringan telah dibantu oleh pemerintah," katanya.
Masih ujarnya, hampir semuanya, mungkin ada satu atau dua nanti pihaknya akan pendataan terus dipastikan secara umum kerusakan rumah masyarakat terdampak gempa bumi di Cianjur pada 21 November 2022 sudah selesai dibangun.
"Tentu saja infrastruktur yang lainnya seperti jembatan, sekolah, Masjid, kantor desa, pemerintah relatif juga semua sudah kondisi selesai," terang Kepala BNPB Suharyanto.
Hal sama diungkapkan dia, hal ini juga atas kerja sama semua pihak pemerintah pusat, daerah, kementerian terkait, TNI -Polri, relawan, dan semua organsiasi yang terlibat bersatu padu kerja sama sinergis tidak sampai dua tahun sudah terlihat hasilnya.
"Artinya program rehabilitasi rekonstruksi pasca bencana gempa bumi di Cianjur," terang Suharyanto.
Ditanya soal adanya data susulan seperti apa, ia menyampaikan mungkin adalah satu atau dua karena kan sudah 90 ribu, jadi yang kemarin untuk tahap tiga memang jarak agak lama.
"Tahap satu 8 ribu dan tahap dua sekitar 16 ribu. Dan, 40 ribu itu cepat kami kira," jelas Kepala BPNP.
Lebih lanjut ia menyampaikan artinya hal biasa begitu. Dan, yang tahap empat saat ini agak lama karena tentu saja diteliti, diusulkan, dan biasanya rusak sedang dan ringan itu yang cukup lama pendataannya.
"Nah! Kalau rusak berat tidak ada yang protes sudah jelas-jelas rumah hancur," tegas Suharyanto.
Masih diutarakan dia, tapi warga yang terdampak rumahnya rusak ringan, dan sedang mau dimasukkan sebaiknya (tidak masuk kriteria) hal biasa di bencana.
Lalu, dikonfirmasi soal pemalsuan dokumen pencairan gimana dia menegaskan lebih lanjut masih ditelusuri terus tapi sejauh ini pihaknya akan cek di lapangan.
"Makanya kemarin tahap IV lama bahkan turun naiknya sampai enam kali," beber Kepala BNPB.
Timpalnya, jadi pak pak bupati bosen tandatangannya begitu, naik ke pihaknya dicek, dan turunkan lagi terus begitu.
"Nah! Barulah kita naik ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) baru cair uangnya," jelas dia.
Terakhir, saat ditanya tahap empat ditargetkan selesai kapan, ia menyebutkan saat sudah ada soal dananya, ini tahap pertama 1100 secepat mungkin. Hal itu sudah by name by address, hanya tinggal salurkan agar jangan sampai uang sudah ada tapi jatuh ke tangan tidak semestinya.
"Nah! Ini juga kerja sama dengan Bank Mandiri. Pihaknya merasa sudah punya infrastruktur sampai ke desa-desa hampir sekitar 39 ribu KK. Artinya tidak bisa sehari," tutup Suharyanto. (Red/*)