SIGNALCIANJUR.COM - Soal ada dua perusahaan di Kabupaten Cianjur pemutusan hubungan kerja (PHK) ratusan pekerja, hal tersebut diduga akal-akalan saja.
Hal tersebut dinilai Ketua Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Cianjur Hendra Malik, melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, Sabtu (25/5/2024).
Hendra menyoroti sekaligus mengenai sekitar 244 pekerja yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) dengan alasan dua perusahaan mengalami kebangkrutan.
Hal sama dipaparkan Hendra, kedua perusahaan itu merumahkan karyawan merupakan akal-akalan para pengusaha agar tidak mengeluarkan uang pesangon.
"Nah! Hal itu diperkuat dengan adanya Undang-Undang (UU) Ciptakerja," katanya, malam.
Hendra menyampaikan di PT Manggis karyawan tetap sudah puluhan tahun bekerja, dengan usia pensiun hitungan pesangon sangat besar.
"Namun, dijadikan kesempatan perusahaan melakukan pemutihan yaitu karyawan tetap dipangkas dan diganti menjadi karyawan kontrak," papar Hendra.
Menurutnya, tidak itu saja, aktivis Cianjur juga menyoroti statemen Disnakertrans Cianjur yang menyatakan kedua perusahaan tersebut bangkrut tanpa bukti-bukti. Dan, untuk penutupan alasan bangkrut atau pailit tidak dibuktikan dengan putusan pengadilan.
"Maka itu tidak bisa menyatakan sepihak. Dan, apakah proses normatifnya ditempuh atau tidak," tanya Ketua SPN Kabupaten Cianjur.
Hendra merasa khawatir dengan kasus ini, akal- akalan ini bisa kembali terjadi, setelah mendapat untung besar, perusahaan kabur dengan meninggalkan hak-hak karyawannya.
Terakhir, Hendra menambahkan jangan sampai terulang, ada perusahaan PT Icon Garmindo yang mana merupakan perusahaan milik orang asing (PMA) itu.
"Nah! Akhirnya pergi mengeruk keuntungan hingga miliaran dan hak-hak pekerjaanya saat ini tidak diberikan," pungkasnya.
Terpisah, Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Jamsostek Disnakertrans Cianjur, Yani Yuliawati mengatakan, kedua perusahaan di Cianjur mengalami kebangkrutan sehingga terpaksa melakukan PHK sejumlah karyawan.
Timpalnya, baru dua perusahaan yang menyampaikan informasi apabila pihaknya itu tutup operasional.
"Alasannya merugi terus. Jadi tidak bisa beroperasi lagi," terang Yani Yuliawati, singkat.
Diketahui, bahkan kabar bangkrutnya perusahaan itu disampaikan Disnakertrans Cianjur. Kedua perusahaan itu adalah PT Transplants Indonesia di Kampung Garung, RT 1/ 3, Desa Cirumput, Kecamatan Cugenang mem-PHK sebanyak 26 karyawan dan PT Peternakan Ayam Manggis di wilayah Kecamatan Mande men-PHK sebanyak 218 karyawannya. (Red/*)