Notification

×

Iklan

Iklan

Prabhu Indonesia Jaya Jabar Soroti Soal Tabungan Perumahan Rakyat, Ini Penilainya

5/29/2024 | 22:31 WIB Last Updated 2024-05-29T15:34:37Z
Ketua Prabhu Indonesia Jaya, Hendra Malik, saat diwawancarai awak media. (Foto: MK ul/JABARNEWS)

JABARNEWS I CIANJUR- Menanggapi lahirnya PP 21 tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) PP Tapera hanya akan semakin mempersulit dan memberatkan masyarakat berpenghasilan kecil.

Hal tersebut menurut dan dinilai Ketua Prabhu Indonesia Jaya, Hendra Malik, melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, Rabu (29/5/2024).

Lebih dari itu, ia memaparkan, dengan iuran wajib yang dipotong dari upah setiap bulan, bisa di sebut juga atau arti dari Tapera itu tambah penderitaan rakyat (Tapera).

"Nah! Coba bayangkan gimana gak nambah penderitaan rakyat," bilang Hendra Malik.

Hal seirama papanya, sekarang ekonomi rakyat sedang lesu setelah dihantam covid-19, dihantam lagi dengan naiknya harga BBM, dihantam lagi harga sembako yang melangit.

Menurutnya, Tapera ini masih harus dikaji lebih dalam manfaatnya untuk masyarakat apa, runtutan skemanya pun harus lebih di perjelas? atau memang hanya akal-akalan dugaan pemerintah saja.

"Atinya untuk mengumpulkan dana dari pekerja dan pengusaha yang dikelola BP Tapera," tegas dia.

Lebih jelas Hendra mengucapkan, dana iuran Tapera dikumpulkan sebesar 2,5 persen dari gaji pekerja dan 0,5 persen dari pengusaha dan untuk pekerja mandiri sejumlah 3 persen. 

"Coba hitung berapa milyar rupiah atau mungkin triliunan rupiah dana yang akan terkumpul setiap tahunnya untuk dikelola oleh BP Tapera," terangnya.

Sambungnya, ini dana yang luar biasa besar dan pastinya menjadi bancakan para penguasa dengan cara bermain di berbagai instrumen investasi. Dan, uangnya kan gak akan dianggurkan. Kalau diputar dengan baik dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

"Ya! Mungkin bisa bermanfaat dengan baik tapi kalau sebaliknya. Dan, pahitnya ke depan terjadi Korupsi di tubuh BP Tapera gimana," tanya Hendra.

Terakhir, belum lagi bila nantinya gaji dan biaya operasional BP Tapera itu diambil dari simpanan rakyat yang diwajibkan itu.

'Hal ini sangat miris dan akan melukai hati rakyat," tandasnya. (Red/*)





×
Berita Terbaru Update