Notification

×

Iklan

Iklan

Soal TPAS di Cikalongkulon, DLH Cianjur: Perlu Menyikapi Warga Terdampak Minta Tuntutan Akan Ditindaklanjuti

3/14/2024 | 20:20 WIB Last Updated 2024-03-14T14:47:08Z
Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur Media (Foto: SignalCianjur)

SIGNALCIANJUR.COM- Kepala Bidang (Kabid) Pengelolaan Sampah dan Limbah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur Medi, angkat bicara soal polemik Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Kecamatan Cikalongkulon, Kamis (14/3/2024).

"Ada sekitar 12 warga aspirasi atau tuntutan. Paling utama itu prioritas lima poin," katanya.

Masih diungkapkan Medi, mungkin yang perlu Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur yaitu menyikapi terkait tuntutan warga setempat bis dipenuhi, salah satunya tadi soal dengan jaminan kesehatan dan lainnnya.

"Paling utama ada sekitar lima tuntutan warga segera pihaknya tindaklanjuti," katanya.

Masih ujar Medi, hal itu diantaranya seperti soal pengendara bisa tertib, lalu penerangan jalan, dan jembatan juga. Dan, selanjutnya soal tuntutan sosial peruntukan untuk pembangunan tembok penahan tanah (TPT).

"Nanti ke depan warga bisa menikmati manfaat secara kontinyu. Dan, memang itu harapan kami," ujar dia.

Lebih lanjut Kabid DLH Kabupaten Cianjur ini, nanti akan dikomunikasikan dengan pihak pelaksana. Artinya akan mencoba untuk merangkul apa aspirasi masyarakat atau keinginan selama ini, jadi berharap ini bisa kondusif sesuai harapan semua pihak tentunya.

"Mudah-mudahan perekrutan pekerjaan juga untuk pembangunan TPT bisa disetujui," harap dia.

Hal serupa masih diutarakan Kabid DLH Kabupaten Cianjur ini, paling kendalanya itu jarak, karena melihat dari Kecamatan Cianjur kota ke sini jarak tempuh cukup jauh. Sebetulnya hubungan atau komunikasi dengan warga selam ini sudah baik, hanya tinggal menjalin saja apa keluhan atau aspirasi selama ini.

"Ya! Mungkin ada hal-hal yang perlu Pemkab Cianjur sikapi begitu," paparnya.

Terakhir, Medi menambahkan tadi juga saat rapat koordinasi (Rakor) hadir Dinas Kesehatan (Dinkes), lalu Dinsos Cianjur mana saja nanti yang akan bisa dimanipulasi dimasukkan warga terima bantuan.

"Tentu yang benar-benar terdampak dari TPAS tersebut terima bantuan," tutupnya.


Terpisah, sebelumnya  Ketua Pemuda Pancasila (PP) Cikalongkulon T Haerudin alias Mang Coet menuturkanawal sosialisasi TPST sekarang menjadi TPAS terletak di Kampung Cimahi berjarak 500 meter dari TPAS ada Pesantren Binauma dan SMA Al-Barkah serta Masjid Jami.

Intinya semua warga menolak, masih ditegaskan Mang Coet, karena yang terdampak diantaranya warga Kampung Cimuncang, Sirnasari, Cimahi dan Kampung Garungang, Desa Buanajaya Kabupaten Bogor.

"Kami beserta tokoh dan masyarakat menolak," timpalnya.

Masih keluh dia, dampak kelanjutan bukan hanya Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon. Artinya dampak akan dirasakan oleh warga Desa Buanajaya. Kabupaten Bogor. Dan, seharusnya Cianjur Utara adalah sebagai gerbang wisatawan masuk ke daerah.

"Satu lagi sosialisasi TPST pada kenyataanya TPAS," ucap Mang Coet.

Pada intinya, lebih lanjut ia memaparkan, kurang penerapan dan pengkajian secara empiris mengenai pembuangan sampah ini.

"Ini bukan sampah terpadu tapi sampah terburu-buru," bilang Mang Coet.

Masih ujar Mang Coet,  uang ditarip Rp 20 ribu berdalih untuk operator beko. Padahal sudah digajih upah oleh negara.

"Tapi tetap tanah merah. Dan, bahaya bagi pengguna jalan raya," katanya.

Terakhir, Mang Coet menambahkan, sekarangpun warga biasanya menghirup udara segara di pagi hari, skrng udara berbau sampah itu baru 13 hari.

"Apalagi sudah satu bulan. Dan, jarak udara bau sampah sudah menyebar satu kilometer," tegasnya. (Red)






×
Berita Terbaru Update