Notification

×

Iklan

Iklan

Unras Pasca Gempa, GMNI Cianjur: Perbaiki Regulasi Soal Bantuan untuk Warga Terdampak

2/05/2024 | 21:16 WIB Last Updated 2024-02-05T14:46:29Z
Soal bantuan pasca gempa warga terdampak, mahasiswa tergabung GMNI Cianjur unras geruduk Pemkab Cianjur. (Foto: SignalCianjur)

SIGNALCIANJUR.COM - Mahasiswa tergabung DPC Gerakan Mahasiswi Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Cianjur kembali turun ke jalan unjuk rasa (Unras) persoalkan bantuan pasca gempa warga terdampak, Senin (5/2/2014).

Ketua Umum DPC GMNI Kabupaten Cianjur Agus Rama Tunggara mengatakan sebelumnya telah beberapa kali unras, bukan saat ini saja. Bahkan, saat itu pak bupati menyepakati dari lima poin tuntutan tersebut. Dan, rekaman jejak ada diskusi bersama untuk memecahkan persoalan dipertanyakan mahasiswa.

"Tapi dikasih jadwal Januari 2024 itu belum selesai," katanya, saat dikonfirmasi langsung awak media, di depan Pemkab Cianjur, siang.

Lebih lanjut Rama menyampaikan artinya belum ada realiasasi sama sekali. Intinya, harus ada perbaikan regulasi karena ada dugaan pungli dan ada penurunan kualitas.

 "Artinya kualitas yang dibangun untuk warga terdampak gempa," ujar dia.

Masih ujar Rama, nantinya ketika diguncang lagi bencana alam gempa akan menjadi beban untuk masyarakat.

"Itulah yang menjadi keresahan dan khawatirkan kita begitu," bilangnya.

Hal sama diungkapkan Rama, dari sistemnya harus diperbaiki ada Total Productive Maintenance (TPM) adalah pendekatan holistik atas perawatan peralatan untuk mencapai proses produksi sempurna yaitu mulai dari tingkat desa, kecamatan serta POD (dinas) itu harus dugaan akan bisa dimanipulasi.

"Nah! Terjadilah suatu pungli yang diduga terstruktural dan sistematis," tegas Rama.

Sambungnya, inilah jadi target mahasiswa jangka pendek. Tapi untuk jangka panjang berpikir memang harus dibanggakan regulasi yang betul-betul kokoh untuk mengantisipasi setiap potensi bencana di Cianjur.

"Ada sekitar 10 pontensi bencana. Namun baru dua regulasi sudah selesai, yaitu banjir dan longsor," terang Rama.

Hal sama diakuinya, belum menerima dokumen R3P dan dirasakan saat diskusi dengan BPBD dan Bapperida Cianjur ada ketidakpahaman.

"Makanya harapan kami bisa diterima oleh bupati, Bapperida dan BPBD Cianjur. Begitu," harap Rama.

Terakhir, Rama menambahkan sehingga selaku orang nomor satu di Kabupaten Cianjur bisa melihat bagaimana di bawah bekerja selama ini. Dan, informasi pak bupati ada di Semarang sama istrinya lagi sakit. Tapi ada kabar lagi di Cianjur Selatan (Cisel).

 "Nah! Hal ini yang membingungkan. Artinya tidak ada konsistensi dari pada jawaban (plin-plan) bisa dikatakan," tutup  Ketua Umum DPC GMNI Cianjur ini.

"Saya kira itu teman-teman harus sadar. Artinya bupati diduga itu tak pro rakyat kebajikan tidak bisa dirubah untuk kepentingan publik begitu," tutup Rama. 


Terpisah, Bupati Cianjur melalui Asda I Setda Pemkab Cianjur Arif Purnawan mengatakan sudah mencoba untuk memfasilitasi. Bahkan sudah diundang pihak terkait untuk diaudensikan. Tapi ada stagnan tetap ingin ketemu F1 (bupati) tapi susah ada kegiatan atau agenda lain tidak bisa tinggalkan hal sama untuk kepentingan masyarakat juga.

"Apa yang disuarakan nanti ada solusi yang tersampaikan oleh OPD terkait. Jadi tidak bisa dikomuniasikan karena ada stagnan itu," katanya, saat dikonfirmasi langsung melalui via WhatsApp WA oleh insan media, siang.

Ketika bisa, lebih lanjut ia mengatakan harus melihat jadwal dari bupati. Artinya saat ini lagi ada dinas luar, bukan tidak mau ketemu pak bupati sekali lagi karena ada ada dinas luar. Dan, memang itu sudah terjadwalkan beberapa hari ke belakang yang tidak mungkin dimundur ulang begitu.

"Jelasnya tak bisa ditinggalkan karena hal sama pelayanan juga kepada masyarakat," ujar Arif.

Arif menambahkan intinya pihak Pemkab Cianjur sudah memfasilitasi. Dan, kalau hal itu tidak dibangun solusi seperti apa atau bagaimana repot juga.

"Tentunya akan ditindaklanjuti apa yang diaspirasikan teman-teman mahasiswa untuk disampaikan," pungkasnya. (Red/*)



×
Berita Terbaru Update