TOT dan manajemen penguatan saksi peserta Pemilu 2024 di Hotel Indo Alam Jalan Raya Cipanas, Sindanglaya, Cipanas, Puncak. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM - Tujuan penguatan kapasitas (TOT) manajemen saksi peserta Pemilu 2024 dalam rangka pelaksanaan tugas, wewenang dan kewajiban untuk menciptakan sinergitas di Cianjur.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Bawaslu Kabupaten Cianjur Asep Tandang Suparman melalui Divisi Sumber Daya Manusia, Diklat dan Organisasi, Iyan Sopyan, saat dikonfirmasi langsung melalui via WhatsApp (WA) awak media, malam.
"Intinya untuk penguatan kapasitas (TOT) dan manajemen penguatan saksi peserta Pemilu 2024," katanya.
Penyelenggaraan kegiatan tersebut mengusung tema "Penguatan Kapasitas (TOT) dan Manajemen Penguatan Saksi Peserta Pemilu 2024" di Hotel Indo Alam Jalan Raya Cipanas, Sindanglaya, Cipanas, Puncak, Jawa Barat, Rabu (7/2/2024).
Adapun yang terundang dalam kegiatan dimaksud antara lain yaitu saksi 18 Partai Politik (Parpol) peserta Pemilu 2024 (2 orang/parpol).
Kemudian, saksi calon PPWP (2 orang/calon PPWP, dan Saksi 54 Calon Anggota DPD Jawa Barat (1 orang/calon) total 96 orang.
Sementara itu, kegiatan dibuka langsung secara resmi secara langsung oleh Kordiv SDM, Organisasi dan Diklat Bawaslu Bawaslu Kabupaten Cianjur, Iyan Sopyan .
Hal senada masih paparnya, saksi peserta pemilu adalah seseorang/individu yang diberi mandat dan ditugaskan oleh peserta.
"Tertentu untuk mengamati, mencermati dan menilai suatu proses tahapan pemilu," terang Iyan.
Lebih lanjut ia menyampaikan walaupun berbeda wewenang dan cara kerja, Bawaslu dan saksi mempunyai misi yang sama untuk memastikan terwujudnya pemilu berintegritas.
"Nah! Baik proses maupun hasil," ucap Iyan.
Terakhir, ia menambahkan peran saksi pemilu antara lain mendorong terwujudnya suasana yang kondusif bagi penyelenggaraan pemilu aman, damai, tertib dam lancar.
"Ya! Tentu sesuai harapan semua pihak," tutup Iyan, singkat.
Diketahui yang menjadi narasumber dari kegiatan dimaksud antara lain anggota KPU Kabupaten Cianjur Abdul Latif dan Dosen Universitas Langlangbuana Rafih Sriwulandari. (Ram/*)