Ketua Jaringan Intelektual Muda (JIM) Kabupaten Cianjur Alief irfan. (Foto: Istimewa) |
SiGNALCIANJUR.COM- Stimulan bantuan tahap 4 pasca gempa bumi di Kabupaten Cianjur, soal statemen bupati menjadi blunder, karena menyalahkan masyarakat.
Hal tersebut dikeluhkan Ketua Jaringan Intelektual Muda (JIM) Kabupaten Cianjur Alief irfan, kepada awak media, Selasa (20/2/2024).
"Nah! Justru Pemerintah Daerah (Pemkab Cianjur) sendiri menjadikan korban gempa sudah 16 bulan penderitaannya belum selesai hingga saat ini," katanya.
Masih ujar Alief, Pemkab Cianjur diduga hanya melemparkan masalah pada administrasi yang harusnya bisa diselesaikan dan menyalahkan pemerintah pusat, bahwa belum ada uang dari pusat.
Selain dari pada itu, stitmen bupati tersebut mengatakan berdasarkan fakta di lapangan adanya satu keluarga tinggal di rumah yang sama. Namun membuat pengajuan lebih dari satu rumah.
Alief menyampaikan, masih kata stitmen bupati yang tinggal se-rumah, orangtuanya mengajukan, eh anaknya juga mengajukan.
Ia pun khawatir, bilamana ketahuan, masyarakat diminta mengembalikan uang tersebut oleh Pemerintah Pusat.
"Kami sangat kecewa kepada stitmen bupati tersebut," ucap Alief.
Terakhir, Ketua JIM Kabupaten Cianjur ini menambahkan bilamana ada masyarakat yang seperti itu, kan ada pihak Aparat Penegak Hukum (APH) dan yang terkait lainnya.
"Kenapa bupati sendiri yang diduga repot, kami harapkan jangan terus-menerus hegemoni masyarakat korban gempa," tutup Alief Irfan. (Red/*)