Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kabupaten Cianjur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Kelompok Cianjur Civil Society yaitu LBH Cianjur dan Dewan Kota memandang perlu untuk menyikapi hasil Pemilu 2024, khususnya dalam kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg).
Hal tersebut diungkapkan Ketua Presidium Dekot Kota Cianjur Dian Rahadian, kepada awak media, Senin (26/2/2024)
"Kami yang tergabung dalam Cianjur Civil Society menyatakan sikap atas terjadinya di lapangan dalam pelaksanaan pra dan pasca pileg," katanya.
Masih ujar Dian, dugaan fenomena Terstruktur Sistematis dan Masip (TSM) dalam pelaksanaan Pileg 2024 yang terselenggara di Cianjur diduga terjadinya pelanggaran yang dilakukan oleh oknum ASN terang-terangan mendukung salah satu caleg tertentu.
"Terbukti adanya Operasi Tangkap Tangan(OTT) oleh Bareskrim kepada inisial (MOP) yaitu salah satu pejabat ASN di Kecamatan Karangtengah," terangnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan terjadinya OTT kepada ASN/Inisial (MOP) tidak mungkin dia melakukan indikasi money politik" tanpa ada yang memerintahkan, ketika terjadi OTT ditemukan sejumlah amplop yang berisi uang pecahan Rp. 30.000 dan ditemukan spesimen caleg yang akan diarahkan kepada para pemilih, dan permasalahan indikasi money politik.
"Diduga dilakukan oleh yang berinisial (MOP) tersebut kemungkinan tidak hanya terjadi di Kecamatan Karangtengah saja, tetapi dugaan menyebar di Cianjur," sebut Dian.
Terakhir, ia menambahkan dugaan adanya video dari oknum Pimpinan Perumdam Cianjur berinisial (BK) yang isi dari video tersebut adalah adanya ucapan terima kasih kepada para pemilih yang telah memilih istrinya yang menjadi caleg dari salah satu partai di Dapil 3.
"Nah! Hal itu bukti jejak digital video pernyataan (BK) ada pada kami," ujar Ketua Presidium Dekot Kota Cianjur. (Red/*)