Kabid Prasarana Sarana dan Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur Henny Purwaningsih. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM - Mendengar soal ada dugaan pungli di pengadaan bantuan traktor dari Provinsi Jawa Barat (Jabar) melalui aspirasi, pihak Dinas Pertanian Kabupaten Cianjur menyebutkan merasa kaget.
Hal tersebut diakui Kepala Dinas (Kadis) melalui Kabid Prasarana Sarana dan Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur Henny Purwaningsih, saat dikonfirmasi awak media, Sabtu (17/2/2024).
"Artinya tentu merasa kaget kami. Dan, ini mah bantuan dari aspirasi provinsi. Begitu kang," ucap dia.
Lebih lanjut Henny membeberkan jadi pas ada muncul soal kabar berita seperti itu yang ramai saat diperbincangkan kaget.
"Nah! Bahwasanya koordinasi pun jujur saja tidak kan," imbuhnya.
Masih ujar, dengan TA itu pihak kedinasan merasa. Dan, tidak berkomunikasi dengan TA-nya, tahu-tahu ada pemberitahuan bahwa menyetor kepada dirinya sebagai Kabid di bidang kedinasan (Dinas Pertanian) tersebut.
"Intinya ada tudingan kepada saya. Dan, sayangnya saya tidak sempat menanyakan bahwasanya itu keterangan dari siapa," terang Henny.
Dia menyampaikan, bahwa TA menyetor sejumlah uang tersebut kepada siapa? Waktu tidak menanyakan saat audensi saat itu ya! Sebenarnya ingin tahu itu berangkat dari orang lain atau TA sendiri yang ngomong.
"Artinya bahwasanya menyetor sejumlah uang tersebut," ujar Henny.
Ditanya soal tersebut kerugian hingga ratusan juta, ia membenarkan apa lagi seperti itu. Dirinya mengaku benar-benar, bila memang menerima ya menerimalah. Nah! Kalau tidak harus mau menjelaskan atau mengakui seperti apa lagi kan.
"Bahkan saya tidak pernah mengetahui R inisialnya. Waktu audensi (kemarin) itu . Nah! Artinya pas tahu ada audensi saja jujur," tegas Henny.
Dia menegaskan memang mengetahui kan ada surat edaran. Namun misalnya ada dugaan seorang oknum pungli (R dari salah satu Partai Politik (Parpol) tidak mengetahui dan tidak ikut campur diranah itu.
"Jadi informasi ada dugaan pungli ke sejumlah Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) berinisial R itu. Dan, katanya menyetor ke saya," keluh dan kagetnya.
Terakhir, Henny menambahkan tentu sekali lagi merasa kaget dan terganggu ko bisa-bisanya. Tentunya merasa nama baik dirugikan dong (lembaga/kedinasan).
"Artinya suatu hal ada dugaan yang buruk sekali (hal negatif) begitu kan? Jelas cemar nama kedinasan pandangan masyarakat," tutup Kabid Prasarana Sarana dan Penyuluhan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Perkebunan dan Ketahanan Pangan (DTPHPKP) Kabupaten Cianjur Henny Purwaningsih. (Ram/*)