Notification

×

Iklan

Iklan

Mengetahui Tradisi Rajaban di Mekarjaya Campaka Cianjur, Kades: Rasa Bersyukur kepada Allah SWT

2/11/2024 | 10:16 WIB Last Updated 2024-02-11T03:25:01Z
Kades Mekarjaya, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur Ahmad Saepudin saat hadiri Rajaban. (Foto: Video tangkap layar)


SIGNALCIANJUR.COM- Tradisi Rajaban berlangsung secara turun-temurun dan berasal dari kata Rajab, yaitu bulan kejadian Isra Mi'raj dalam kalender Islam.

Hal tersebut diutarakan Kepala Desa (Kades) Mekarjaya, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur Ahmad Saepudin, saat dikonfirmasi langsung awak media, Minggu (11/2/2024) pagi.

"Memperat silaturahmi juga dengan masyarakat," katanya.

Masih ujar Kades Mekarjaya, tujuan dan perayaan Isra Mi'raj untuk mengagungkan junjunan besar yaitu Nabi Muhamad SAW. Dan, kewajiban sebagai umat muslim yang diselenggarakan di setiap DKM untuk Memperkuat dan memperkokoh iman dan taqwa 

"Kami atas nama pelayanan warga mengucapkan terima kasih kepada semua unsur para alim ulama," ujar dia.

Lebih lanjut ia memaparkan kompak dalam perayaan Isra Mi'raj dan Pemdes Mekarjaya sebagai pelayan masyarakat ada perhatian untuk kegiatan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) khusus untuk setiap DKM yang dianggarkan setiap tahun Rp 1 jita per DKM.

"Bahkan penyediaan kain kafan untuk warga membutuhkan dialokasikan dari anggaran operasional kepala desa yg 3% dari dana desa," terang Ahmad.

Hal senada diutarakannya, berjumlah DKM di Desa Mekarjaya sekitar 18 dan 38 RT. Lalu 5 rukun warga semua operasional kades dialokasikan untuk DKM dan kain kafan.

"Nah! Yaitu untuk warga yang meninggal," ujar Ahmad.

Sambungnya, pihaknya tidak serupiahpun memakai anggaran operasional yng 3 persen untuk perjalanan dinas atau kunjungan lainnya

Lalu, lebih detail Ahmad menuturkan, rangkaian acara dilanjutkan dengan pengajian dan tabligh akbar (siraman rohani/ceramah). Dan, setelah itu masyarakat duduk bersama untuk menikmati hidangan (makanan).

"Nah! Tradisi inipun memiliki makna kebersamaan di desa ini," bilang dia.

Dia memaparkan Rajaban diisi dengan mengadakan tausiah di setiap Masjid, caranya dengan menjamu jemaah yang dilengkapi dengan makan bersama penuh dengan keakraban.

"Salah satu makna tradisi Rajaban adalah sebuah rasa syukur kepada Allah SWT," timpalnya.

Namun, terakhir Ahmad menambahkan maknanya lebih dalam dari sekadar ucapan syukur. Dan, seperti diketahui setiap 27 di bulan Rajab, seluruh umat Islam akan memperingati Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW dengan mengadakan kegiatan yang dikenal Rajaban.

"Mari kita tingkatkan gerakan keagamaan senantiasa selalu bersyukur apa yang Allah SWT berikan. Baik itu milik rejeki, umur panjang dan kesehatan," tutupnya.

Kegiatan gerakan keagamaan tersebut di pusat Dusun Leuwibitung tepatnya di Kampung Mariuk RT 3/4, Desa Mekarjaya, Kecamatan Campaka. (Ram/*)




×
Berita Terbaru Update