Korlap Civil Society Kabupaten Cianjur, Odden Junaedi Muharram. (Foto: Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.COM- Besok akan berangkat ke Jakarta unjuk rasa (Unras) atas nama Civil Society (masyarakat madani) Kabupaten Cianjur menolak hasil Pemilu 2024 diduga penuh kecurangan dan banyak intervensi kekuasaan.
Hal tersebut diungkapkan koordinator lapangan (Korlap) Civil Society Kabupaten Cianjur, Odden Junaedi Muharram, saat dikonfirmasi langsung melalui via WhatsApp (WA) oleh awak media, Minggu (18/2/2024) malam.
"Kita civil society aktivis yang tergabung dalam masyarakat pro demokrasi khususnya aktivis 98 prihatin dengan hasil Pemilu 2024 diduga penuh kecurangan (dirty vote)," katanya.
Odden mengatakan baik dari proses awal putusan MK terkait usia dan peraturan KPU yang merespon tiba-tiba atas putusan MK tersebut.
"Rencana besok berangkat sekitar 10 bus," ucap dia.
Hal ini jelas, lebih lanjut Odden memaparkan telah melanggar kontitusi dan melemahkan penegakan supremasi hukum dan pelemahan atau penodaan terhadap nilai-nilai demokrasi dan keadilan.
"Nah! Sehingga hal tersebut perlu kita kritisi dengan turun ke jalan sebagai upaya mencegah penyalahgunaan kekuasaan lebih membesar dan lebih oligarki," tegasnya.
Sambungnya, akan tetap menolak kekuasaan yang bergaya politik dinasti, oligarki dan anti demokrasi dalam Pemilu 2024 yang telah menyaksikan bagaimana rezim berkuasa saat menggunakan kekuasaannya.
"Tentunya dengan ekstrim dan dugaan banyak melanggar aturan," sebut Odden.
Masih ujar dia, dengan tujuan bagaimana cara bisa memenangkan salah satu Calon Presiden (Capres) dengan berbagai cara-caea yang tidak rasional.
"Ya! Sehingga merusak tatanan kehidupan masyarakat dalam mengaktualisasikan nilai-nilai demokrasi dalam pemilu 2024,
Dia menyambungkan banyak tekanan dan intimidasi serta borongan bantuan bansos yang tidak sesuai dengan tatacara atau aturan dilakukan oleh rezim.
"Artinya yang ikut serta dalam mendorong memenangkan salah satu calon Presiden dlam Pemilu 2024," terang Odden, diamini Korlap Civil Society Kabupaten Cianjur, Dedi Nasrudin.
Hal tersebut, terakhir Odden menambahkan menyebabkan dapat merusak dan menurunkan kerangka demokrasi yang selema ini terus perjuangkan.
'Artinya reformasi dikorupsi demokrasi dibajak dalam upaya mempertahankan kekuasaan otoritarian dan anti demokrasi dan keadilan," tutup Koordinator Lapangan (Korlap) Civil Society Kabupaten Cianjur. (Red/*)