Grafik Pilpres 2023 hasil Lembaga Survei Indometer (LSI). (Foto: Tangkapan layar) |
SIGNALCIANJUR.COM- Kesimpulan elektabilitas pasangan Prabowo-Gibran mulai stabil pada kisaran 50 persen lebih, sehingga dipastikan Pilpres berjalan hanya satu putaran.
Hal tersebut diungkapkan Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer (LSI) Leonard SB melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, Senin (18/12/2023).
Ia mengatakan untuk dukungan terhadap Prabowo-Gibran mengalami peningkatan dibandingkan pada awal keduanya mulai dipasangkan menjelang pendaftaran ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Nah! Pemilih Prabowo-Gibran juga mulai solid dan sulit berpindah lagi," jelasnya.
Hal serupa, Leo menyebutkan tidak dialami Ganjar-Mahfud yang mengalami penurunan elektabilitas. Sebaliknya dengan pasangan Anies-Cak Imin yang justru meningkat elektabilitasnya dan kini unggul tipis terhadap Ganjar-Mahfud.
"Gerindra tetap unggul dan makin jauh meninggalkan PDIP yang juga dibayang-bayangi oleh naiknya elektabilitas Golkar," terangnya.
Lebih lanjut ia mengungkapkan melejitnya elektabilitas Gerindra tidak lepas dari coattail effect yang dinikmati dari menguatnya Prabowo dalam kontestasi Pilpres.
"Jika PDIP tidak berhati-hati, bukan hanya dikalahkan Gerindra tetapi juga bersaing dengan Golkar di tiga besar," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indometer.
Masih menurut Leo, tingkat kepuasan publik terjaga di atas 80 persen menyiratkan bahwa capres-cawapres paling pro-keberlanjutan yang bakal dipilih.
Terakhir, ia menambahkan di tengah bercampur-baurnya gagasan perubahan dan keberlanjutan ataupun variasinya, publik mesti lebih cermat menguji sejauh mana keberpihakan masing-masing kandidat dan kekuatan politik pengusungnya soal dukungan atas keberlanjutan. Pemilu 2024 sekaligus bakal menjadi momentum berharga bagi bangsa Indonesia.
"Nah! Apakah mampu memanfaatkan bonus demografi untuk meraih cita-cita menjadi negara maju pada 2045 ataukah jalan di tepat dan bahkan setback," pungkasnya. (Red/*)