Anggota DPRD Jawa Barat Lilis Boy melaksanakan kegiatan penyebarluasan Perda di Desa Munjul, Kecamatan Cilaku, Kabupaten Cianjur, Selasa (21/11/2023). (Foto: Humas DPRD Jabar) |
SIGNALCIANJUR.COM - Menilai bahwa desa-desa di Jawa Barat (Jabar) satu diantaranya 'kota santri', Kabupaten Cianjur berpotensi menjadi desa wisata.
Hal tersebut menurut anggota DPRD Jawa Barat juga Ketua Partai Demokrat Kabupaten Cianjur, Hj. Lulus Boy, seperti dilansir dan keterangan tertulisnya di jabarprov.co.id, Minggu (26/11/2023).
"Ya! Baik itu pariwisata berbasis budaya atau wisata budaya, sejarah, nilai kearifan lokal hingga wisata berbasis alam dan lintas sektor lainnya," katanya.L
Hj. Lilis Boy menyampaikan pengembangan desa wisata bisa terealisasi selain pelatihan tata kelola desa wisata, harus didukung juga dengan Sumber Daya Manusia (SDM) mumpuni atau adanya peningkatan kapasitas SDM dan ekonomi kreatif desa wisata tingkat lanjutan.
"Ya! Salah satu syarat pengembangan desa wisata itu SDM yang mumpuni, penataan desa wisata termasuk desanya," harapnya.
Pengembangan potensi desa wisata sangat penting, masih ujarnya, karena berada dekat dengan masyarakat desa. Dan, wisata mampu memberikan efek ganda atau multiplier effect.
"Namun hanya berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi basis pedesaan," terang Lilis.
Tapi, lebih lanjut ia memaparkan berdampak juga pada mendorong pelestarian alam, akan mereduksi pemanasan global.
"Tentu berdampak positif juga dalam mencegah urbanisasi masyarakat ke perkotaan," ucap Lilis.
Ia menjelaskan, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 2 tahun 2022 tentang desa wisata, disebutkan juga dampak positif dari pengembangan desa wisata. Hal ini, tentunya sesuai dengan momentum kegiatan pariwisata global.
"Mengarah pada kegiatan pariwisata alternatif mengusung konsep interaksi alam, budaya dan masyarakat lokal," terang anggota DPRD Jawa Barat ini.
Terakhir, ia menambahkan upaya untuk pengembangan desa wisata ini jika berhasil tentu akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, dan itu sudah pasti.
"Nah! Misalnya peningkatan dari pendapatan masing-masing UMKM," tutup Lilis. (Red/*)