 |
| Gedung DPRD Kabupaten Cianjur. (Foto: Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.COM- Angka defisit mencapai sekitar Rp 82 miliar berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS).
Hal tersebut diungkapkan Wakil Ketua DPRD Cianjur Rustam Effendi saat dikonfirmasi insan media, Kamis (10/8/2023).
"Ya! Saat ini tengah mengalami defisit anggaran hingga miliaran rupiah," bilangnya.
Masih jelas Rustam, angka defisit mencapai Rp 82 miliar berdasarkan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS). Dan, defisit anggaran itu disebut-sebut karena akan adanya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 serta hutang daerah ke Bank BJB.
"Nah! Selain itu Pendapatan Asli Daerah (PAD) dinilai belum maksimal," terangnya.
Maka itu, hal senada masih menurutnya, akan mengadakan tahun politik di tahun demokrasi yaitu dana cadangan Pilkada mencapai kurang lebih Rp 105 miliar. Kemudian, bunga dan cicilan pinjaman daerah yang akan jatuh tempo.
"Sisi lain ada beberapa sektor PAD belum dioptimalkan oleh masing-masing SKPD," ujar Rustam.
Ia menyampaikan, defisit anggaran tidak akan terjadi bila dua hal yaitu Pilkada dan hutang pinjaman daerah tidak ada. Sebetulnya, bila tidak ada dua hal tadi tidak akan sebesar sekarang.
"Kisaran dari KUA PPAS aman, itu menurut keterangan dari Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) demikian," jelas salah satu politisi dari Partai NasDem Kabupaten Cianjur.
Terakhir, ia menambahkan, nanti DPRD Cianjur akan segera menggelar rapat kembali untuk membahas mengenai defisit soal anggaran. Mudah-mudahqn dalam dekat ini (minggu depan) saat pembahasan RPAD murni 2024.
"Satu per satu nanti akan kita kupas untuk dibahas. Dan, penyebab defisit apa bisa diketahui," tutup Rustam.
Diketahui, rapat paripurna pengesahan dan penandatanganan rancangan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) tersebut, sebelumnya diselenggarkan di gedung DPRD Cianjur, Senin 7 Agustus 2023, beberapa hari lalu. (Red)
