Kapus Cilaku Yudiansyah saat sosialisasi stunting di aula Desa Sukasari. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Terus evaluasi dan targetan 2024 pelayanan kesehatan soal stunting 4 persen bisa menurun.
Hal tersebut diungkapkan Kapus Cilaku Yudiansyah, saat dikonfirmasi langsung, Kamis (4/5/2023).
"Nah! Itu per triwulan selalu ada pertemuan untuk tingkat kecamatan. Artinya membahas dan evaluasi dengan upaya-upaya di 2023 terus gencar melakukan sosialisasi," katanya.
Kapus Cilaku mengatakan, hasil terakhir 2022 pengumpulan data 4,84 persen dengan total 420 balita stunting.
"Berharap sesuai target angka stunting bisa turun," imbuhnya.
Yudi menyampaikan, itu tersebar di 10 desa ada di Kecamatan Cilaku. Dan, yang paling rawan menjadi prioritas yaitu Desa Sirnagalih, Sukasari dan Desa Sukakerta.
"Tapi tetap sisanya tujuh desa hal sama menerima pelayanan kesehatan juga soal stunting," ujarnya.
Terkait hal tersebut, masih jelas Kapus Cilaku, penyediaan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) diarahkan untuk mendukung kegiatan bagi daerah dalam rangka pencapaian target kinerja program kesehatan nasional di era desentralisasi pembangunan kesehatan.
"Seperti halnya kegiatan kelas ibu hamil kemudian ada kelas ibu balita juga Cek Kesehatan Masyarakat (Cekas) dan lainnya," paparnya.
Terakhir, Yudiansyah menambahkan, upaya-upaya tersebut bisa sesuai harapan semua pihak. Terutama di Kecamatan Cilaku, dan angka stunting bisa menurun sesuai dengan targetan.
"Jelasnya banyak kegiatan pelayanan kesehatan yang diprogramkan untuk kepentingan warga," pungkasnya. (Red)