Notification

×

Iklan

Iklan

Soal Pelajar SMK Disekap dan Diperkosa, P2TP2A Cianjur: Akan Mendampingi Jangan Takut

5/13/2023 | 10:23 WIB Last Updated 2023-05-13T19:39:59Z
Ilustrasi pemerkosaan dan penyekapan siswa SMK Cianjur. (Foto: Asep/SignalCianjur)

SIGNALCIANJUR.COM - Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur, sudah mengetahui akan mendampingi korban pemerkosaan penyekapan selama empat hari.

Hal tersebut diutarakan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur Lydia Indayani, saat dikonfirmasi insan media, Sabtu (13/5/2023).

"Sudah mengetahui soal dengan kasus penyekapan terhadap siswi SMK tersebut," katanya.

Ia mengatakan, korban sudah ngobrol dengan konselor, banyak yang sudah diceritakan, tentunya kami akan tindak lanjuti hal tersebut. Nah! Peran P2TP2A dalam kasus ini akan memberikan pendampingan bagi korban.

"Ya! Baik bantuan hukum serta memulihkan trauma," terang Lydia.

Ia memaparkan, mengingat korban merupakan seorang siswi SMK dan juga tergolong anak yang masih di bawah umur, pihaknya selaku P2TP2A meminta pelaku dihukum sesuai dengan hukum dan peraturan berlaku.

"Korban tidak usah takut kita akan berikan pelayanan untuk korban," ujar Ketua P2TP2A Cianjur.

Tapi, Lydia menegaskan, satu hal yang terpenting yakni dukungan keluarga yang utama untuk membuat korban bisa menghilangkan traumanya. Intinya semua proses akan kami bantu, tapi support yang utama yakni kelurga untuk memberikan dukungan moril untuk korban.

"Agar ke depan korban melupakan traumanya," pungkasnya.

Terpisah, Konselor Psikologi P2TP2A Cianjur Sri Tedja menyampaikan, hasil pemeriksaan sementara menunjukkan masih ada trauma pada diri korban. Korban ini coba diterapi ternyata masih merasa takut apalagi dengan situasi yang ramai, ada metode dalam pemeriksaan.

"Tapi kita akan coba membantu korban agar merasa nyaman dan aman setelah proses trauma healing ini, bertahap agar korban bisa pulih," katanya.

Hal senada masih paparnya, korban butuh waktu untuk pemulihan tergantung seberaba besar masalah yang dihadapi korban, karena keinginan untuk move on korban butuh energi. 

"Tapi semoga kondisi korban penuh energi untuk pulih," katanya.

Masih ujar Sri Tedja, untuk keluarga harus bisa memahami korban, mungkin secara bertahap korban ini akan pulih tapi butuh waktu.

"Kita akan bantu sampai tuntas," tandasnya.

Sementara itu, AW (15) kakak korban mengatakan, kejadian bermula saat korban dijemput temannya dari sekolah untuk mengajaknya bermain. Dan, tidak mengalami kecurigaan karena temannya hanya bertemu seseorang kenalannya.

"Setelah bertemu kenalan dari temannya itu merupakan sopir angkot," ucapnya.

Ia mengungkapkan, korban ditawari minuman keras oleh kenalan temannya merupakan supir angkot. Dan, akhirnya bunga ikut minum dalam paksaan pelaku, dengan kondisi mabuk berat, korban ditinggal oleh temannya dan dibawa oleh sopir bejad tersebut ke salah satu kosan berada di dekat RSUD Cianjur.

"Korban sempat melawan namun apadaya, karena pengaruh minuman keras bunga hanya bisa pasrah dengan keadaanya lemas terkulai," katanya.

Ia menambahkan, karena Semalam tidak pulang ke rumah membuat keluarga panik dan melakukan pencarian. Keluarga kesana kemari mencari korban hingga bertanya ke teman-teman sekolahnya.

"Namun tidak membuahkan hasil hingga akhirnya seperti ini kehidupannya," tutup nampak terlihat sedih. (Red)





×
Berita Terbaru Update