Forkopimda Cianjur saat pelaksanaan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2023. (Foto: Humas Pemkab Cianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM - Pelaksanaan peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2023 dilaksanakan di wilayah bencana gema bumi, hal ini dilakukan agar semangat akan lebih menggelora.
Hal tersebut disampaikan Bupati Cianjur H. Herman Suherman, saat menghadiri acara pengingatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), Rabu (25/4/2023).
Bupati Cianjur mengatakan, bahwa Cianjur juga merupakan kabupaten rawan terhadap bencana. Dan, kegiatan tersebut merupakan salah satu bukti sesuai arahan Presiden RI, bahwa ke depan harus mengutamakan antisipasi, sebaiknya bukan lagi penanganan tapi lebih kepada antisipasi.
"Nah! Makanya diperlukannya sosialisasi dan persamaan presepsi tentang kebencanaan," terangnya.
Sebagai contoh, masih ujarnya, jembatan sudah mengalami retak-retak maka cepat laporkan ke pihak terkait agar segera diperbaiki dari pada dibiarkan keburu ambruk.
"Tentunya akan jauh lebih mahal biaya pengerjaan serta waktu," ucap Herman.
Bahkan, Bupati Cianjur menyampaikan, ada daerah yang retak-retak harusnya cepat antisipasi salah satunya dengan menanam pohon dan lain sebagainya.
"Artinya, dengan sigap antisipasi itu akan lebih mudah menangani bencana," ajakannya.
Masih tutur Herman, acara hari tersebut untuk mengingatkan kesiapsiagaan bencana semua RT, RW para kades termasuk kepala rumah tangga semua membunyikan kentongan untuk mengingatkan semua.
"Bahwa di Cianjur ini ada kesiapsiagaan," timpalnya.
Ia mengingatkan, akan pentingnya kaum ibu, karena yang paling banyak di rumah, menjaga rumahnya, hartanya serta anak-anaknya. Sehingga diperlukannya edukasi (pendidikan) terhadap para ibu rumah tangga (IRT) tentang wawasan bagaimana cara penanganan saat terjadi bencana.
"Mudah-mudahan ke depan kalau ada bencana alam lagi di Cianjur masyarakatnya sudah betul siap mengantisipasi," pintanya.
Terkahir, Bupati Cianjur menambahkan, diantara wilayah yang rawan bencana di Cianjur sesuai arahan BMKG yaitu wilayah Kecamatan Cugenag, sesar aliran Cimandiri, yang terbentang mulai sukabumi, Cianjur sampai Bandung Barat.
"Nah! Serta daerah pantai yang berada di wilayah Cianjur Selatan (Cisel) yang rawan akan tsunami," tutupnya.
Diketahui, terlihat unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Cianjur, SKPD terkait, Kemenag Kabupaten Cianjur, Pengadilan Agama (PA) Cianjur, MUI, BUMN, BUMD serta para tamu undangan lainnya. (Red)