Ilustrasi pungutan liar (Pungli) bencana gempa bumi. (Foto: Agung/ SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM - Bantuan dana bencana gempa bumi warga yang terdampak di Desa Cibokor, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur diduga dipangkas oknum tak bertanggung jawab (pungutan liar) untuk pembangunan rumah.
Seperti halnya pantauan di lapangan, saat dikonfirmasi berinisial I (65) seorang nenek warga Kampung Stasiun RT 3/14, dan sejumlah RT/RW lainnya di desa dan kecamatan tersebut, I membenarkan, dirinya dipangkas alais dipinta sebesar Rp 1,5 juta. Dan, itu sudah dua kali diminta oleh oknum RT di kampung tersebut. Bahkan, dari hasil konfirmasi warga yang tidak mau disebut namanya dimintai uang tersebut setengah diambil lagi. Nah! Terus kata teh K itu dirinya memberikan Rp 1,5 juta ke pak RT untuk alasan ke sana-sini begitu.
"Ya! Karena kalau tak ada pak RT sama kades gak ada yang membantu," ucap seorang nenek.
Tapi, I mengaku, kemarin terima lagi kata teh K kepada seorang penerima bantuan dana gempa warga di RT tersebut lain. Kalau bisa nanti dipotongnya sama seperti kemarin, menurutnya saat ditanya!
"Kenapa bisa begitu? Jawabanya teh K, karena kalau ga ada pak RT sama kades gak bakalan bisa keluar," ujar warga setempat.
Diketahui, adapun warga yang terdampak dipangkas alias dugaan jadi korban pungutan liar (Pungli) lainnya tersebut mulai dari Kampung Pintu RT 2, RT 3, RT 1, RT 4, RT 6, di Desa Cibokor.
Sementara itu, A (40) warga lainnya membenarkan, meminta uang kepada warga yang mendapatkan dana gempa. Bahwa, benar dirinya dimintai uang Rp 1 juta dengan alasan untuk dibagikan ke warga yang terdampak gempa yang tidak menerima bantuan bencana. Sedangkan, RW yang berinisial SN sendiri mendapatkan bantuan sebesar Rp 30 juta. Padahal satu rumah dan dirinya mengajukan dua, dengan menantunya yang berinisial AS.
"Tapi masih dua KK dan rumahnya sendiri tidak mengalami kerusakan apa-apa," katanya.
Terpisah, setelah dikonfirmasi beberapa kali insan media, sayangnya Pemerintah Desa (Pemdes) setempat belum bisa menjelaskan secara detail melalui pihak WhatsApp (WA), soal dugaan pungli kepada warga yang terdampak gempa bumi tersebut, kini menjadi polemik di kalangan warga.
"Hadirkan narasumber (Narsum)," kata Kepala Desa (Kades) Cibokor Kecamatan Cibeber, Elian S.
Ia mengklarifikasi, bahwa ada yang mengatasnamakan Pemerintah Desa (Pemdes) setempat yang fitnah. Bahkan,
masyarakat sebelumnya sudah dihadirkan saat itu di kantor desa.
"Nah! Itu pas pembuatan rekening malah pihak bank juga mengetahui saya sosialisasi terkait tidak ada potongan," tegas dan singkat Kades Cibokor.
Sementara itu, di lain pihak Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi (Kabid-RR) BPBD Kabupaten Cianjur Nurjen mengatakan, untuk saat ini pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, mulai dari pihak TNI-POLRI dan LSM, soal dengan permasalah ini. Dan, begitupun dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Cianjur.
"Nah! Jadi hati-hati ketika saya menemukan bukti video atau rekaman korban bencana gempa akan langsung mengambil tindakan tegas," katanya.
Ia mengimbau, bagi semua warga segera buat rekaman video atau suara dan tanyakan bukti- bukti lainnya untuk memperkuat dalam memproses ke ranah hukum.
"Kalau bisa menyampaikannya harus dengan lebih jelas dalam laporan itu," singkat Kabid RR BPBD Kabupaten Cianjur. (Gung/Red)