Massa aksi audensi dengan para pejabat di Pemkab Cianjur, didampingi Kapolres Cianjur dan Dandim Cianjur. (Foto: Mul/JabarNews) |
SIGNALCIANJUR.COM- Ribuan massa aksi dari Aliansi Masyarakat Menggugat (Amanat) geruduk Pendopo Pemkab Cianjur untuk menyampaikan aspirasi soal sejumlah bantuan rumah rusak hingga logistik yang masuk diduga banyak penyelewengan, Rabu (11/1/2023), pagi.
Salah satu koordinator lapangan (Korlap) massa aksi Amanat Cianjur mengatakan, merasa kecewa kepada pak Bupati Cianjur tidak hadir dan berat kekecewaan untuk ketidakhadiran beliau saat ini, padahal butuh penjelasan yang terperinci.
"Ya! Harusnya datang ikut menerima kami dengan baik dan hargai sebagai warga Cianjur," katanya, saat audensi berlangsung di salah tempat di komplek
Masih ujar Galih, bahkan aksi unras pertama dan aksi kedua sudah menyampaikan ada apa? Lambat bantuan logistik dan uang tunai dari berbagai pihak dikucurkan padahal.
"Ini ada dugaan LO ini ada oknum juga kadis menimbun logistik dan bantuan lainnya," terangnya, harusnya bisa dibuat tim perivikasi independen, serata menimpalkan.
Jelas Galih, kucuran Rp6,5 miliar itu di lapangan. Bahkan cek di lapangan Rp12 miliar tidak ada terealisasikan, malam mengajukan longsor di Cianjur Selatan.
"Perlu disampaikan mereka yang terdampak gempa sampai ada tidur di tenda dan pada sakit kondisinya seperti apa. Ya! Karena kedinginan," ucapnya.
Ketika dana stimulan, masih ujar Galih, dibok tidak bisa diambil. Akan dialihkan kepada pihak ketiga, dan ada dugaan anggaran masyarakat akan dicomot. Dan, pihak ketiga mungkin tidak mau rugi ingin untung gak mau rugi.
"Nah! Apa susahnya salurkan ke masyarakat dengan baik hanya tinggal membuat SPJ," geramnya.
Ia memaparkan, anggaran bantuan dibangun diserahkan pihak ketiga dan menolak keras. Bahkan satu bulan itu warga tidak membangun rumah, hingga saat ini.
"Soal pendataan jadi permalasahan ada yang tak menang jadi mendapatkan bantuan rusak. Ko bisa," papar Galih.
Ia menambahkan, tidak ada niatan mau menggulingkan bupati ini hanya hanya keritik membangun saja.
"Bila tidak ada realisasi dan penjelasan kami akan turun ke jalan kembali unras lagi," tutup Galih.
Terpisah, Sekda Kabupaten Cianjur Cecep Alamsyah mengatakan, bantuan masih banyak belum terakomodir atau belum tersalurkan secara menyeluruh. Dan, intinya akan ditampung aspirasi disampaikan oleh massa aksi unras saat ini.
"Akan ditindaklanjuti soal laporan dan penemuan di lapangan saat ini yang diaspirasikan," katanya.
Ia menambahkan, intinya pemerintah tidak akan mungkin pemotong anggaran bantuan logistik maupun tunai rumah rusak.
"Saya jamin hal itu dan ini tentu menjadi bahan pekerjaan rumah (PR) bersama. Mari kita pantau bersama-sama," tutup Sekda Pemkab Cianjur. (Red)