Notification

×

Iklan

Iklan

Soal Anggaran Keagamaan dan Sosial untuk Yatim dan Dhuafa, Begini Pinta Gempar Cianjur kepada Pamangku Kebijakan

1/30/2023 | 00:49 WIB Last Updated 2023-01-29T19:40:24Z
Ilustrasi uang Rp 100 rubu. (Foto: SignalCianjur)


SIGNALCIANJUR.COM- Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terkenal perilaku sopan dan santun juga tutur bahasa. Apalagi soal gerakan keagamaan. Karena sebagai kota santri juga sosial dan kemanusiaan.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum (Ketum) Gerakan Aktivis Muda Pembela Rakyat (Gampar) Kabupaten Cianjur, Muhammad Abdulrohim Rizki, kepada insan media, Minggu (29/1/2023), malam.

"Nah! Jadi harus ikuti arus atau kultural," katanya.

Rizki mengatakan, meskipun berpuluh-puluh miliar atau miliaran duit anggaran itu percuma bila tidak peduli terhadap anak yatim dan kaum dhuafa. Jangan sampai ada dugaan tidak jelas peruntukannya. Namun, hal fundamental (hal yang penting,red)  seperti bisa merangkul anak yatim juga mengakomodir kaum duafa, dan memperhatikan mustadh'afin.

"Ya! Sangat menyayangkan ketika sikap pemerintah dalam hal ini selaku para pemangku kebijakan kalau ada dugaan tidak responsif," ujarnya.

Masih ujarnya, terhadap kaum masyarakat pinggiran dan seperti halnya mustadh'afin perlu perhatikan dengan serius. Artinya, bisa mengakomodir.

"Hal ini jangan sampai kurang atau lambat. Padahal, kembali hal tadi sangat fundamental bagi saya," ucap Rizki. 

Apalagi anak yatim-piatu, lebih dari itu ia memaparkan, memiliki hak sama sebagai warga negara. Bahkan, harus diprioritaskan. Jelasnya, jangan sampai pemerintah dan para pemangku kebijakan ini memprioritaskan ada dugaan untuk dirinya sendiri dan keluarga.

"Maksudnya ini perlu dievaluasi oleh pemerintah dan juga para pemangku kebijakan," harap Ketua Umum Gerakan Aktivis Muda Pembela Rakyat (Gampar) ini, seraya meminta benahi itu lakukan action.

Rizki menuturkan, bila ada dugaan pemerintah dan seluruh pemangku kebijakan di Cianjur tidak mengevaluasi, dalam hal ini memperhatikan segera. Tentu pihaknya tidak akan tinggal diam. Artinya, akan mengadvokasi langsung turun.

"Nah! Itu kalau tidak dievaluasi dan diindahkan," timpalnya.

Ketua Umum Gempar Cianjur ini menambahkan, jika ada dugaan tidak diperhatikan oleh pemerintah, jangan sampai hanya menjadi program dan janji-janji saja kepada masyarakat.

"Maka evaluasi bagaimana cara dan jalan keluar untuk mencari solusi bersama," tutupnya. (Red)



×
Berita Terbaru Update