Massa aksi unjuk rasa (Unras) melalui pasang sekitar ratusan di Alun-alun Masjid Agung Cianjur, di depan Pendopo Pemkab Cianjur masih bertahan. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM - Massa aksi unjuk rasa (Unras) melalui pasang sekitar ratusan di Alun-alun Masjid Agung Cianjur, di depan Pendopo Pemkab Cianjur masih bertahan, Senin (30/1/2023).
Bahkan, para aktivis massa aksi yang tergabung Aliansi Masyarakat Peduli Gempa (AMPG) Kabupaten Cianjur, menjemur sekitar ratusan pakaian bekas (layak pakai,red) berbagai motif di pagar depan Pendopo Pemkab Cianjur.
Hendra (40) seorang aktivis putra daerah Cianjur mengatakan, ini sengaja aksi spontanitas. Pasalnya, aspirasi disampaikan masih belum membuahkan hasil alias berbelit-belit saat diterima audensi dengan jajaran pamangku kebijakan di Pemkab Cianjur.
"Ya! Ini sengaja untuk menjemur pakaian di pagar depan masuk Pendopo Pemkab Cianjur," ucap Hendra.
Masih ujarnya, baik itu menjemur besi lainnya seperti di sejumlah pagar ada di lingkungan area Alun-alun Masjid Agung Cianjur juga.
"Intinya pernyataan sikap jawaban tidak memuaskan untuk mewakli warga korban terdampak gempa bumi di sekitar lingkungan tersebut," katanya, kepada insan media, sore.
Sementara itu, Yadi Cungkring (40) aktivis warga Cianjur lainnya sangatlah menyayangkan, karena jawaban hasil kekurangan memuaskan dan ada dugaan berbelit-belit.
"Intinya menjadi bingung dan bikin pusing warga terdampk gempa," tutupnya.
Terpisah, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, massa aksi sudah diterima dengan baik. Dan, aspirasi ataupun persoalan pasca gempa bumi telah dijelaskan secara jelas dan terperinci. Nah! Justru mendukung apa yang diberikan selembar surat pernyataan sikap tersebut itu yang telah dibacakan dan langsung dijawab saat audensi.
"Ya! Jelasnya sudah sesuai aturan dan tidak mungkin kita memainkan anggaran penanganan bencana," kata singkat. (Red)