 |
| Pontren Al-Kautsar Cipaku, Warungkondang, Cianjur dan IDA saat gelar kemah adaptasi bencana Indonesia (IDA Camp) jilid 2, "Rempug", Cianjur bangkit. (Foto: Mul/JabarNews) |
SIGNALCIANJUR.COM- Momen melalui Kemah Adaptasi Bencana Indonesia (IDA Camp) jilid 2, "Rempug Cianjur Bangkit", dioptimalkan untuk menjalin sinergi lebih jauh lagi terkait komitmen adaptasi kebencanaan.
Hal tersebut diungkapkan owner siagabencana.com, Saena Sabrina, selaku salah satu pemateri dan media partner IDA Camp, kepada insan media, Kamis (27/1/2023).
"Ya! Bahwa sesi pembukaan IDA Camp ini, juga diisi dengan obrolan hangat dan silaturahmi lintas stakeholders," katanya, siang.
Ia menyampaikan, bahkan dipimpin oleh para Kiai Pondok Pesantren serta Keluarga Besar Forum UMKM Nuswantara (FUN). Dan, dalam forum silaturahmi tersebut, dibahas juga tentang pelatihan industri rumahan.
"Nah! Kemudahan perizinan dan sertifikasi UMKM untuk pemulihan ekonomi," ujar Sabrina.
Selain itu, lebih jauh ia menambahkan, pembahasan Rumah Tahan Gempa (RTG) untuk para penyintas, serta sosialisasi dan pembekalan adaptasi bencana penting dilaksanakan di negara dikenal sebagai "Ring of Fire", atau dengan sebutan cincin api merupakan sebuah jalur pegunungan aktif. Hal ini yang menjelaskan kenapa banyak sekali gempa bumi dan juga erupsi gunung berapi sering terjadi di Indonesia.
"Indonesia sendiri merupakan salah satu jalur yang dilewati oleh cincin api ini," tutup Sabrina.
Diketahui, sambutan Bupati Cianjur pun disusul dengan pidato dari Ketua Forum Pondok Pesantren, K.H. Aden Asadullah, yang menyampaikan bahwa kegiatan ini akan menjadi yang pertama, dan akan dilanjutkan di pesantren-pesantren lainnya.
Kemudian, acara lalu diakhiri dengan sambutan Gubernur Jawa Barat, yang dibacakan oleh PLH Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat, Ir. H. Budi Juanda, sekaligus membuka acara.
Diketahui, IDA melalui Kemah Adaptasi Bencana Indonesia (IDA Camp) Jilid 2, "Rempug Cianjur Bangkit," yang dibuka dan diresmikan di Pondok Pesantren Al-Kautsar Cipaku, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (27/1/23).
Lebih lanjut, ia memaparkan, intinya memberikan pembekalan pada 200 an calon relawan yang nantinya akan menjadi fasilitator pada fase Rehab dan Reconstruction (RR).
"Ya! Hal itu sebagai bagian dari upaya pemulihan pasca bencana gempa Kecamatan Cugenag," ujar Iwan.
Acara dihadiri oleh Asisten Deputi Perlindungan dan Kemudahan Usaha Mikro Rahmadi S mewakili Menteri Koperasi dan UKM, didukung juga oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dr. H. Sandiaga Salahudin Uno memberikan sambutan melalui media video.
Terpisah, Ketua Panitia Pelaksana, dr. Ahmad Nurhadi yang juga merupakan Ketua Tim Gabungan IDA, melaporkan, bahwa jumlah pendaftar kegiatan ini mencapai dua ribu orang lebih. Hal ini menunjukkan antusiasme warga Cianjur, yang tidak ketinggalan ingin menjadi relawan.
"Ya! Seperti halnya di tengah-tengah situasi mereka yang juga merupakan penyintas," katanya.
Acara dilanjutkan dengan pemaparan kondisi geologis Cianjur oleh Dr. Ir. Dicky Muslim, yang merupakan peneliti Geologi dari UNPAD, sekaligus juga merupakan keluarga besar pesantren Al-Kautsar, disambung dengan sambutan dari Pimpinan Pondok Pesantren Al-Kautsar, H. Usep Abdul Aziz, selaku tuan rumah, serta diikuti dengan deklarasi Relawan Masyarakat Peduli Gempa (REMPUG), yang lalu dikukuhkan oleh Kabag Kesra H. Iwan Setiawan mewakili Bupati Cianjur.
Sementara, hal lain pada kesempatan tersebut, Iwan juga membacakan sambutan Bupati Cianjur Herman Suherman, dan memberikan apresiasi luar biasa atas terselenggaranya IDA Camp di Kabupaten Cianjur.
Menurut Iwan, kolaborasi seperti ini merupakan pertama kalinya di Kabupaten Cianjur, di mana Pondok Pesantren menjadi front terdepan dalam penanganan dan pembekalan kebencanaan.
"Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tak terhingga, untuk Pondok Pesantren Al-Kautsar atas terselenggaranya IDA Camp, Rempug Cianjur Bangkit," ucap Iwan, singkat. (Red)
