Massa aksi saat pasang tenda dan pasang audensi di Pendopo Pemkab Cianjur. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Massa aksi warga Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pasang tenda menyampaikan aspirasi yang sudah empat kali unjuk rasa (Unras), kini diterima baik oleh Bupati Cianjur Herman Suherman, di Pendopo Pemkab Cianjur, Senin (30/1/2023), siang.
Koordinator lapangan (Korlap) dari Cianjur Institute Eka mengatakan, menyayangkan, soal penanganan pasca gempa bantuan. Kalau ada acuan apa di Pemkab Cianjur, ini artinya tidak siap. Nah! Saat terjadi turunnya tidak ada, sepengetahuan pihaknya sesuai dengan tata negara.
"Padahal punya relawan tanggap bencana, dan lainnya tidak dilakukan sesegera," jelasnya, saat audensi.
Padahal itu, masih tegas Eka, tidak dilakukan dan sudah bagaimana saat ini solusi bersamanya. Jangan sampai memperlambat bantuan kepada para korban khsususnya yang terdampak gempa bumi di Cianjur.
"Ya! Jjelasnya ada rekomendasi dari Kepala (Desa Kades) dan kepada yang lainnya. Nah! Saya pikir ini ada dugaan celah untuk oknum memainkan anggaran bencana," sebutnya.
Sementara itu, seorang aktivis lainnya putra daerah Cianjur Ozzy mengatakan, ketidakjelasan ada yang memakai rompi BPBD. Dan, posisinya itu dirinya hanya relawan. Artinya ada tumpang tindih atau kesalahan soal data, yang rusak ringan jadi berat, berat jadi ringan.
"Nah! Begitu pun sebaliknya sedang jadi ringan soal cair dana," katanya.
Ozzy menambahkan, jangan terlalu dibelit-belit soal aturan atau persyaratan bantuan anggaran juga logistik. Baik itu sandang, pangan dan papan.
"Selain itu, soal bank mandiri juga hal sama katanya kembali lagi ke Pemkab Cianjur," ujarnya singkat.
Terpisah, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, maaf atas keteledoran dan ketidakhadiran. Karena sakit beberapa hari, jadi gak bisa ketemu sama massa aksi. Bahkan, sampai saat inipun ada pertemuan penting dengan PUTR tapi diundur dulu.
"Tapi, saya cansel alias batalkan," paparnya.
Intinya, masih jelas Herman, bermusyawarah terbaik sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Nah! Ini bukan anggaran dari Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur, tapi pusat.
"Saya itu menyaksikan sendiri ada sekitar 18 kabupaten bantu ke Cianjur. Dan, saat ini tahap ketiga," terang Herman.
Lebih lanjut, ia memaparkan, Jumat itu diumumkan di lokasi bencana, Pemkab Cianjur memberikan waktu verifikasi yang belum tercantum. Khususnya untuk warga di Kecamatan Cugenang dan beberapa kecamatan lainnya.
"Nah! Kenapa dikebelakangkan dulu untuk terdampk gempa. Silahkan untuk melihat atau berubah disanggah atau misalnya belum tercantum, jangan sampai ada satu pun terdampak bencana itu tidak terima bantuan," ungkap Bupati Cianjur.
Ia menyampaikan, bahkan ada sudah rumah yang 100 persen rumahnya sudah rampung untuk pembangunan. Dan, di tahap empat, sudah 100 persen di Cianjur bisa mendapatkan secepatnya. Relokasi, sedang soal SK dan Pemkab Cianjur, jadi tidak boleh terima bantuan (double).
"Sosialisasi disampaikan itu di daerah patahan gempa itu harus, karena membangun lebih baik, aman dan menjaga zona beresiko," harap Bupati Cianjur.
Ia menambahkan, bila ada warga yang menolak direlokasi, boleh tapi jangan di titik lokasi patahan (rawan bencana).
"Nah! Kalau soal mundur jadi Bupati Cianjur dirinya tidak mau berkomentar," tutup Herman. (Red)