Notification

×

Iklan

Iklan

Menyambangi Pasca Gempa Bumi Warga Cileungsi Sukajaya Cugenang (1)

12/21/2022 | 23:51 WIB Last Updated 2022-12-22T01:57:42Z
Kondisi Kampung Cileungsi, Desa Sukajaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Cep/SignalCianjur)



Satu Kampung Bangunan Rumah Ambruk Diguncang Gempa


PASCA- Gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,6, pusat gempa berada di Barat Daya, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin 21 November 2022, menyisakan duka yang mendalam, bahkan hingga kini susulan terjadi berkekuatan 2,9 Magnitudo (M) Rabu (21/12/2022) pukul 15.59 WIB.


Laporan: Cecep Rismansyah/ Signal Cianjur 

Seperti halnya, melihat kerusakan bangunan rumah milik warga yang terdampak gempa bumi di Kampung Cileungsi RT1/RW1, Desa Sukajaya, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. 

Tim redaksi dari PT Cakra Suara Media (CSM)  pun lebih jauh menyambangi dan berbincang dengan warga setempat di lokasi. 

Keterangan dari Ketua RT setempat, Jajang menyebutkan, ada sekitar 21 Kepala Keluarga (KK) bangunan rumah semi permanen amrbuk rata dengan tanah. Bahkan ada satu warga nyaris tertimbun bahan material. Namun, bersyukur sempat bisa menghindar dan menyelamatkan diri dibantu warga lainnya.

"Ya! Sudah tertimpa puing-puing bangunan rumah amrbuk. Saat itu sedang berada di rumah sedang memasak dan mengalami luka-luka," ucapnya.

Terlihat, saat memasuki perkembangan tersebut sepanjang yang dilalui menengok kanan dan kiri jalan begitu indah dan hijau hektaran lahan sawah luas membentang. 

Sebelumnya, di kampung tersebut tentram dan damai tak ada kesedihan, terdengar keceriaan dan tawa manis sejumlah bocah bermain di pematang sawah berlarian. Dan, terdengar pula nyanyian burung dan ayam jago berkokok pagi itu.

Kini, kampung tersebut porak-poranda hancur diguncang gempa bumi, yang sama sekali tak menduga akan terjadi bencana alam begitu dahsyat.

Ketua RT setempat bercerita, dirinya waktu itu sedang beraktivitas (kerja,red) dan tidak ada di rumah. Namun, anak dan istrinya sedang di dalam rumah, begitu pun hal sama saudara dan tetangga dibuat geger terasa guncangan gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 tersebut.

"Semua pada keluar rumah menyelamatkan diri masing-masing. Terutama anak-anak paling diutamakan," ujar Jajang.

Namun, kata Jajang, rumah dirinya utuh hanya kerusakan ringan saja. Kalau tetangga dan saudara bangunan rumah ada rusak berat dan sedang. Bahkan, hingga kini masih belum ada perbaikan menunggu bantuan kucuran anggaran dari pemerintah bisa secepatnya terealisasikan.

"Hingga kini warga terdampak rumahnya katagori berat masih tidur di tempat pengungsian tenda darurat kang," akunya, nampak terlihat sedih gak kuat menahan tetes air mata jatuh basahi pakaiannya, saat ditemui langsung di lokasi oleh tim redaksi dari PT. CSM.

Soal bantuan logistik, dirinya mengakui atas nama warga setempat bersyukur tidak kekurangan, baik itu sandang dan pangan. Hanya tinggal menunggu bantuan papan saja bantuan dari pemerintah.

Satu kampung tersebut perbatasan antara Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku dan Desa Sukajaya Kecamatan Cugenang. Cukup jauh jarak tempuhnya dari pusat jantung kota.

Tapi, terlihat di lokasi perkampungan tersebut ada salah satu Masjid beruntungnya masih kuat dan kokoh berdiri. Hanya saja kerusakan ringan dinding tembok retak-retak yang kini masih bisa dipakai untuk beribadah sholat dan mengaji setiap hari.

"Tentu kalau rasa cemas dan was-was masih ada. Khawatir terjadi gempa susulan," papar Jajang.

Diketahui, satu Masjid di kampung tersebut hanya memerlukan mandi, cuci dan kakus (MCK) saja, atau WC lagi. Psalnya, bila wudhu warga terlihat baris antrian untuk melaksanakan ibadah sholat yang lima waktu.

"Warga setempat berharap ada dermawan atau donatur untuk bisa peduli membangun MCK atau tempat berwudhu," pungkasnya.

Sementara itu, dibenarkan Nurjaya (50) warga Kecamatan Cianjur kota, ya adiknya (keluarga besar) dirinya tinggal di Kampung Cileungsi bangunan rumah hancur ambruk rusak akibat guncangan gempa.

"Kalau bantuan logistik alhamdulillah ada dari dermawan atau donatur kirim langsung ke lokasi pengungsian," imbuhnya.

Ia berharap, tak ada kejadian gempa bumi susulan lagi. Dan, secepatnya bantuan papan anggaran bisa terealisasikan secepatnya dari pemerintah. Karena, sangat dibutuhkan sekali. Kalau bertahan lama di tempat pengungsian, tentu khawatir juga kepada warga yang masih punya anak masih pada kecil atau balita, kedinginan dan rawan akan serangan penyakit bila musim hujan saat ini tak menentu.

"Warga saat ini masih bertahan di tenda pengungsian yang terbuat dari terpal secara mandiri," sebut Nurjaya, menutup perbincangan dengan reporter dari PT CSM di kampung jauh dari pusat kota, pagi itu. (Cep/*)




×
Berita Terbaru Update