Mahasiswa mengatasnamakan Aliansi Peduli Rakyat (APR) Kabupaten Cianju, saat menggelar unras di gedung DPRD Cianjur, Jalan Kh. Abdul Bin Nuh, sebelumnya. (Foto: Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.COM- Mendesak DPRD Cianjur untuk mendengar tiga permintaan yang merupakan keadaan di lapangan pasca kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) beribas lintas sektor.
Hal tersebut diungkapkan Koordinator lapangan (Korlap) dari Aliansi Peduli Rakyat (APR), Cianjur, Fuad Farhat, saat dikonfirmasi langsung awak media, Jumat (14/10/2022).
"Menuntut Pemerintah membatalkan pencabutan subsidi BBM," katanya.
Ia mendesak Pemerintah Daerah (Pemkab) untuk menyelesaikan permasalahan penyaluran BLT di Cianjur dan memberhentikan Proyek Nasional IKN dan mengalihkan anggaran untuk subsidi.
Lebih lanjut Fuad menuturkan, aksi yang dilakukan bersama rekan-rekannya karena berpendapat kenaikan harga BBM adalah sebuah momok yang menakutkan bagi masyarakat. Karena kenaikan BBM tidak hanya berbicara masalah ekonomi makro dengan perbandingan harga minyak dunia saja.
"Ya! Tapi berdampak kepada harga bahan pokok yang selalu menjadi konsumsi masyarakat," tegasnya.
Diketahui, pantau awak media. Bahkan, sebelumnya mahasiswa yang tergabung di IMM dan KAMMI serta mengatasnamakan Aliansi Peduli Rakyat (APR) Kabupaten Cianjur telah menggelar unras di gedung DPRD Cianjur, Jalan Kh. Abdul Bin Nuh, Jumat, (16/09/2022).
Dalam aksinya mahasiswa membuat dua nisan makam bertuliskan bertuliskan subsidi BBM wafat dan berikut tanggal kenaikan saat diresmikan Presiden Jokowi. (Red)