Kondisi jembatan gantung di atas sungai Leuwimunding, Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak dan Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, nyaris terputus. (Foto: Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.COM- Berbahaya dan perlu perhatian serius, kondisi jembatan gantung di atas sungai Leuwimunding, Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak dan Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, nyaris terputus.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Desa (Kades) Waringinsari, Nadir, kepada insan media, saat dikonfirmasi langsung melalui via WhatsApp (WA), Jumat (14/10/2022).
"Kondisinya memang sudah rusak dan membahayakan warga," katanya.
Nadir mengatakan, apalagi di tengah ekonomi sedang merosot dan harga jual hasil bumi menurun, warga mengalami kesulitan untuk beraktivitas. Pasalnya, jembatan gantung menghubungkan antara Desa Waringinsari, Kecamatan Takokak dan Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar, Kabupaten Sukabumi, nyaris terputus.
"Perlu adanya perhatian serius dari pemerintah daerah (Pemkab) Cianjur melalui dinas terkait," harapnya.
Ia menuturkan, selain pijakan papan kayu sudah lapuk dan keropos, wire rope (kabel) sebagai pemikul utama beban lalu lintas sudah berkarat dan nyaris terputus.
"Ya! Nyaris putus rawan akan musibah. Khawatir dan rasa was-was," ujar Kades Waringinsari.
Masih ujarnya, kondisi ini membuat warga khawatir dan ketakutan saat melintas, apalagi menggunakan sepeda motor. Bahkan pernah ada rombongan pengantin yang jadi korban akibat terpeleset.
"Hingga terjatuh ke sungai," ucap Nadir.
Salah satu kades di Kecamatan Takokak, Cianjur Selatan (Cisel) ini memaparkan, kepada pemerintah, baik kabupaten, provinsi maupun pusat, untuk dapat memberikan bantuan perbaikan jembatan tersebut.
"Pasalnya rawan akan keselamatan warga kang," timpalnya.
Nadir menambahkan, jembatan gantung ini memiliki ukuran panjang 40 meter dan lebar dua meter. Dan, tentunya tidak dapat dibiayai anggaran dari Dana Desa (DD), selain itu jembatan sudah tak kuat lagi menahan beban bila dilintasi pulang pergi.
"Berharap segara ada pembangunan untuk secepatnya bisa terealisasikan. Khawatir akan jatuh korban," tutup Kades Waringinsari. (Red)