Ribuan buruh bertahan kepung Pemkab Cianjur, dikawal ketat anggota TNI-Polri. (Foto: Asep/SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Kini giliran massa aksi dari serikat buruh di Kabupaten Cianjur turun ke jalan unjuk rasa (Unras) turun ke jalan menolak kenaikan harga BBM, dan menuntut kesejahteraan, tamplok jadi satu berkumpul ontrog Pemkab Cianjur, Pemerntah Daerah (Pemkab) Cianjur, Jalan Siliwangi, Senin (19/9/2022).
Ketua DPC Serikat Pekerja Nasional (SPN) Kabupaten Cianjur, Hendra Malik mengatakan, unras saat ini, yaitu merupakan bentuk protes untuk menyampaikan aspirasi berorasi minta pemda menandangtangi atas penolakan yang sama dengan buruh, artinya kebijakan pemerintah pusat yang telah menaikan harga BBM jelas membebani.
"Tentunya kami menolak atas kenaikan harga BBM oleh pemerintah," katanya.
Ia menilai, pemerintah jelas dalam hal ini tidak pro rakyat. Perlu diketahui dampak dari kenaikan BBM itu, harga sembako meningkat, sementara ekonomi masyarakat saat ini belum stabil, yaitu pasca pandemi menuju endemik.
"Mendesak untuk memikirkan nasib kaum buruh," ujar Hendra.
Sementara, masih hal sama, ditanya mengenai tuntutan yang akan disampaikan kepada pemerintah selain dari kenaikan harga BBM.
Hendra menegaskan, ada beberapa tuntutan bukan hanya kenaikan harga BBM saja, diantaranya cabut UU Omnibuslaw cipta kerja nomor 11 tahun 2020, lalu yang terakhir tetapkan kenaikan UMK 2023 sebesar 15 persen.
"Nah! Bila tuntutan kami tidak digubris akan menurunkan massa lebih lebih banyak dari saat ini," pungkasnya.
"Nah! Bila tuntutan kami tidak digubris akan menurunkan massa lebih lebih banyak dari saat ini," pungkasnya.
Diketahui, pantauan di lapangan, bahkan unras ribuan massa aksi tergabung dari PPMI, F-SPMI dan SPN tersebut hingga larut malam masih bertahan tak gentar untuk menunggu sabar dan ngotot minta keputusan atau penjelasan dari selaku pemangku kebijakan di Kabupaten Cianjur dikabulkan. (Sep)