Seorang petani di Cianjur melakukan pengendalian hama tikus dengan bakar racun bersumbu. (Foto: SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Para petani resah munculnya segerombolan hama tikus menyerang tanaman padi saat ini kian merebak turun ke hektaran lahan sawah.
Bahkan, informasi diterima hewan pengerat tersebut menyerang tanaman padi baru berusia 30 hari. Hal itu sontak membuat para petani khawatir, karena akan mempengaruhi hasil panen.
Kepala UPTD PP Cikalongkulon, Eros Rostini mengingatkan, kepada para petani agar tidak sungkan untuk mengadukan keluhan kepada petugas Balai Penyuluh Pertanian (BPP) yang ada di masing masing wilayah. Terutama di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Karangtengah, Mande dan Cikalongkulon.
"Betul kang, kini hama tikus kian merebak di sejumlah daerah termasuk tiga kecamatan," katanya, Rabu (1/6/2022).
Namun, terang Eros, pihaknya telah berupaya mengendalikan hama tikus tersebut dengan memberikan bantuan racun tikus melalui Petugas Pengganggu Organisme Tanaman (POPT).
"Bila hama tikus tersebut menyerang tanaman padi usia 30 hari," ujarnya.
Ia menuturkan, hampir di semua daerah sekarang lagi merebak hama tikus, dan rata-rata penyerangan di usia tanaman padi umur 30 hari setelah tanam.
Hal senada masih terang Eros, bahwa telah melakukan pengendalian hama tikus bersama kelompok tani (Poktan) Desa Sukasarana, Kecamatan Karangtengah, beberapa hari lalu.
"Harapan tanaman padi petani dapat terhindar dari gerombolan tikus itu," bilangnya.
Eros menyambungkan, kebetulan sawahnya pun hal sama terserang. Kini bersama poktan Sukasarana, telah berupaya mengendalikan hama tikus tersebut, dengan dua cara. Pertama, memberikan umpan racun ke lubang tikus aktif. Dan, kedua membakar racun tikus bersumbu, dengan cara sama yaitu memasukannya ke lubang atau sarang yang aktif.
"Bila sarang masih aktif punya ciri, bahwa sekitarnya itu terdapat tanda kaki tikus. Nah, ciri kotor ada bekas kaki tikus berlalulalang," pungkasnya. (Red)