Notification

×

Iklan

Iklan

Sejumlah Rumah Rusak, Pergerakan Tanah Hantui Warga Cibanteng Sukaresmi

5/11/2022 | 01:49 WIB Last Updated 2022-05-11T13:33:35Z
Inilah kondisi empat rumah warga rusak, satu rusak berat dan tiga rusak sedang di Desa Cibanteng, Sukaresmi, Cianjur. (Foto: SignalCianjur)


SIGNALCIANJUR.COM- Bencana alam pergerakan tanah hantui warga di Kampung Cikadongdong RT 5/3 Desa Cibanteng, Kecamatan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, sekitar pukul 07.10 WIB, Selasa (10/5/2022).

Informasi diterima, akibat bencana tersebut telah terjadi mengakibatkan empat rumah mengalami kerusakan yang terdiri dari tiga Kepala Keluarga (KK), ditaksir kerugian mencapai puluhan juta rupiah. Pasalnya kondisi rumah ada yang rekan-retak rusak berat, dan juga ambruk.

Kapolsek SUkaresmi, AKP Sudarsono mengatakan, ada laporan dari warga dan langsung cek ke lokasi kejadian (TKP). Diketahui, hasil data diterima satu rumah rusak berat dan tiga rumah rusak ringan, satu diantaranya satu rumah tanpa penghuni pemilik tinggal di Jakarta
.

"Kejadian tersebut diakibatkan oleh intensitas curah hujan yang cukup tinggi," katanya.

Ia mengungkapkan, selain itu kontur tanah yang labil rawan bencana. Masih beruntung saat kejadian bencana alam saat itu tidak ada korban jiwa, namun hanya kerugian material saja. Bangunan rumah ada yang rusak berat dan ringan, dan kini korban telah diungsikan sementara waktu di rumah tetangga dan keluarga terdekat.

"Terutama kondisi rumahnya yang mengalami rusak berat kondisinya," ujar Kapolres Sukaresmi.

AKP Sudarsono menambahkan, adapun langkah - langkah penanganan bencana dilakukan koordinasi antara pemdes, BPBD dan Retana Desa Cibanteng.

"Warga yang terdampak bencana mengungsi di rumah kerabat dan tempat - tempat aman," pungkasnya.

Diketahui, informasi diterima. Identitas pemilik rumah kategori rusak berat Dedi, lalu kategori rusak sedang Tutun, Wawan dan Siti Nurjanah, dan kerugian materil Rp80 juta. 


Terpisah, Dedi (45) mengatakan, saat kejadian kaget rasa khawatir juga. Paling utama itu keluarga di rumah, seperti halnya anak dan istri. Tapi masih beruntung semuanya selamat dan bisa menghindari bencana saat detik-detik adanya pergerakan tanah padi itu.

"Kami saat ini paling mengungsi dulu di rumah tetangga atau keluarga terdekat masih di desa sini," ujarnya singkat.

Kini, pihak kepolian telah berkoordinasi dan mengambil langkah langkah, yaitu mendatangi TKP, lalu mendata saksi-saksi, mendata korban dan kerugian.
 Dan, terakhir juga melaporkan perkembangan lanjut, bila ada pergerakan tanah susulan. (Red)


×
Berita Terbaru Update