Notification

×

Iklan

Iklan

Kerja ke Arab Saudi, Saadah Warga Cugenang Cianjur 12 Tahun Tak Ada Kabar

5/05/2022 | 22:17 WIB Last Updated 2022-05-05T15:48:20Z
Saadah (49) warga Kampung Salakawung, Desa Sarampad, Cugenang, Cianjur, yang tak ada kabar dan pulang. (Foto: Istimewa)



SIGNALCIANJUR.COM- Sekitar 12 tahun di Arab Saudi, Timur Tengah, Saadah (49) warga Kampung Salakawung RT 1/1, Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, hingga saat ini tak ada kabar dan pulang, Kamis (5/5/2022).

Jejen Jaenudin (60) suami Saadah membenarkan, istrinya meninggalkan empat anak perempuan dan dua anak laki- laki. Itupun bukan hanya tak kunjung pulang, bahkan keluarganya sampai saat ini tidak pernah mendapatkan kabar dari seorang pahlawan devisa tersebut. Saat itu berangkat ke negara Timur Tengah sejak usai 37 tahun menggunakan jasa seponsor melalui PT. Rahmat Jasa Safira, bahwa istri tercintanya berangkat sejak tahun 2010. 

"Nah! Hingga saat ini tidak kunjung pulang bahkan sampai tidak ada kabar," akunya kepada insan media.

Jejen bercerita, waktu berangkat tahun 2010 hingga saat ini tahun 2022. Artinya sekitar 12 tahun jalan, dan tidak ada kabar sampai saat ini, pernah itu juga ngabarin satu minggu dari pemberangkatan.

"Ya! Itupun hanya satu sekali saja," kata Jejen.

Masih ujar, Jejen, saat itu komunikasi dengan istri bahwa kalau sudah kerja satu bulan akan ngirim uang buat kebutuhan anak-anak. Tapi suaminya menyarankan ditabung saja, untuk kebutuhan sehari-hari biar tidak tanggung.

"Komunikasi disampaikan waktu istri saya berangkat satu minggu," ucapnya.

Sejak itulah, Jejen dengan ke enam anaknya tidak pernah lagi mendapatkan kabar tentang keberadaan Saadah (istrinya). Ia pernah mendatangi pihak PT, sebelumnya memberangkatkan istrinya tersebut. Tapi alhasil PT dimaksud sudah tutup, dan mendapatkan informasi bahwa para pekerjanya pun sudah bukan orang lama. 

"Pernah saya datangi tiga kantor (instansi terkait) didampingi orang imigran," bilangnya.

Sambung Jejen, katanya akan diurus, tapi sampai saat ini belum ada kabar baik. Dirinya sudah menerima surat dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia (RI), pada isi surat dinyatakan bahwa istrinya sudah tidak bekerja di pengguna jasa dimaksud. Sejak tahun 2013, dan isi surat juga disebutkan bahwa istri kabur dari majikan.

"Kami sekeluarga berharap dapat berkumpul lagi, karena merasa cemas dan khawatir. Apa penyebab istrinya kabur dari majikannya," tanya dan harapnya.

Ia menambahkan, orang yang mengatakan seponsor sampai saat ini belum berupaya membantu. Makanya dirinya sekeluarga berharap kepada instansi terkait, dapat membantu memulangkan istrinya. 

"Kasihan anak- anaknya selalu menanyakan ibunya kapan pulang dan dimana kini keberadaannya," tutup Jejen, merasa khawatir dan rindu.

Diketahui, warga Sarampad tersebut tidak kunjung pulang setelah berangkat menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Taief Arab Saudi, Saadah bin Amas Jamhuri dikabarkan selama belasan tahun lamanya tak ada kabar, kini keluarga menanti dan menunggu dimana keberadaannya. 

Sementara, istri Jejen (Saadah) tersebut, meninggalkan empat anak perempuan dan dua anak laki- laki. Itupun bukan hanya tak kunjung pulang, bahkan keluarga sampai saat ini tidak pernah mendapatkan kabar dari seorang pahlawan devisa tersebut. (Red)

×
Berita Terbaru Update