Notification

×

Iklan

Iklan

Miris! Pancing Maut, Jembatan Bambu Penghubung Cigerenem-Cijengkol Cikadu Terbengkalai

4/29/2022 | 02:23 WIB Last Updated 2022-04-28T19:30:20Z
Kondisi jembatan penghubung dua kampung di Desa Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. (Foto: Cecep/ SignalCianjur)


SIGNALCIANJUR.COM- Miris kurang perhatian dari Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur melalui dinas terkait kondisi jembatan penghubung Kampung Cigerenem-Cijengkol, Desa Cikadu, Kecamatan Cikadu, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terbengkalai beralaskan bambu anyam.

Informasi diterima SignalCianjur.com, terhitung sudah hampir dua tahun belum ada perhatian serius dari pemerintah. Padahal jembatan bambu penghung dua kampung di satu desa tersebut aktif sering dilintasi warga sekitar juga anak sekolah (pelajar), Kamis (28/4/2022).

Dodi Fadilah (40) warga Kecamatan Cikadu membenarkan, jembatan penghubung dua kampung. Tentunya, kini warga sangat mendambakan pembangunan jembatan layak pakai. Pasalnya, sering dilalui setiap hari atau waktu oleh pejalan kaki warga setempat.

"Baik itu warga luar dan pribumi (pemotor) juga anak sekolah dipakai untuk mengangkut hasil bumi atau Sumber Daya Alam (SDA)," katanya.

Ia mengungkapkan, sudah sekitar dua tahun ini belum ada pembenahan kembali, karena melihat dana. Jembatan tersebut sempat direnovasi satu kali yaitu penggantian bahan bambu dianyam dan batas pinggir jembatan. Sempat dulu ada bantuan dari dana RT/RW sebelumnya pernah ada hanya beli semen saja, tapi tetap jembatan kondisnya gitu-gitu saja.

"Usia kira-kira ada sekitar 40 tahun, sejak tahun 1985-1984 itu sudah terpakai dan sekaligus jembatan itu menghubungkan jalan ke Kampung Culamega pada waktu itu," ujar Dodi.

Hal sama senada masih katanya, dibangun hasil swadaya masyarakat dibuat dengan bahan dari bambu dan kayu seadanya dan sudah sering itu tergerus oleh banjir bandang. Kalau gak salah atau masih ingat itu tahun 1990 dan 2000 juga pernah diterjang banjir hingga rusak lalu diperbaiki dan rusak lagi.

"Ya! Sampai saat ini bangunan tersebut masih menggunakan beralaskan bambu yang dianyam dan memang betul kalau banjir bandang aktivitas terhambat," ucap Dodi.

Ia menyambungkan, pasalnya banyak anak-anak lewat dan suka sangat miris sekali. Intinya, mudah-mudahan secepatnya ada bantuan melalui pembangunan jembatan permanen. Kalau seandainya jembatan itu putus terdampak banjir paling ada jalan alternatif jaraknya sangat jauh, karena keliling daerah Taman Sari itu kira-kira 4,5 kilometer. 

"Setiap hari untuk kegiatan aktivitas sering dilalui anak-anak warga sini," tutup Dodi, singkat berharap ada bantuan.

Sementara itu, Acep (35) warga yang masih Desa Cikadu menambahkan, jembatan tersebut sangat dibutuhkan sekali oleh warga sini, apalagi pelajar. Karena belum lagi menuju SD Cibeureum atau kegiatan yang lain-lainnya anak seperti mengaji. Bahkan, untuk aktivitas seperti mengangkut hasil bumi atau mengangkut barang untuk komoditas.

"Dari sejak dibangun dan renovasi hasil swadaya masyarakat berharap segera ada pembangunan," katanya singkat. (Red)


×
Berita Terbaru Update