Notification

×

Iklan

Iklan

Tiga Tahun, Gadis Asal Cikalongkulon Cianjur Hilang Kontak di Arab Saudi

3/08/2022 | 21:24 WIB Last Updated 2022-03-08T14:34:10Z
Budi, kakak kandung Nurhalimah, warga Kampung Cibodas RT 1/1, Desa Kamurang Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, menunjukkan foto adiknya. (Foto: SignalCianjur)

SIGNALCIANJUR.COM- Seorang perempuan berparas cantik, sebut saja Nurhalimah binti Obar (26), seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal warga Kampung Cibodas RT 1/1, Desa Kamurang Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kini hilang kontak sudah sekitar tiga tahun.

Budi Hartanto (30) sang kakak mengatakan, sejak kedatangannya di negara penempatan satu bulan berada di Arab Saudi tepatnya di kota Riyadh. Nurhalimah (adiknya) hanya pernah satu memberi kabar kepada keluarganya satu  kali.

"Adik saya memberi kabar kepihak keluarga satu bulan sudah bekerja kang," akunya, saat dihubungi insan media, Selasa (8/3/2022).

Tapi, masih ujar Budi, dari saat itu sampai sekarang hilang kontak, dan saat ini masih terus berupaya untuk mencari keberadaan adiknya tersebut. Meskipun hanya berbekal foto, KTP, dan KK saja.

"Saya yakin adik saya masih hidup di negara tersebut," ucapnya nampak terlihat sedih dan cemas.

Ia berharap, kepada pemerintah Indonesia terutama Raja Salman penguasa di Negara Arab Saudi agar adiknya itu bisa secepatnya bisa ditemukan, adiknya yang disebut-sebut itu yang bekerja di Arab Saudi bisa segera ditemukan.  Dan adiknya berangkat pada tahun 2019 melalui penyalur atau calo berinisial IS yang berasal dari Desa Rancagoong, Kecamatan Cilaku.

"Saya berharap kepada pemerintah bisa membantu melacak adik saya di Arab saudi," pungkasnya.

Terpisah, Divisi Hukum DPC Astakira Cianjur Samsa mengatakan, kasus serupa PMI warga Cianjur yang menagalami hilang kontak di negara penempatan banyak sekali.
 Banyak PMI asal Cianjur yang hilang kontak. Sayanya, pihak keluarga tidak mengetahui alamat dari calo atau penyalur keberangkatan.

"Saat ini pihak keluarga memberikan kuasa kepada Astakira Cianjur," katanya.

Terakhir, Samsa menyampaikan, meski hanya bermodal data KK, KTP dan foto Nurhalimah.

Terkendala dengan data kelengkapan. Tapi, akan terus berupaya, intinya berharap pemerintah daerah agar bisa ikut campur tangan dengan permasalahan PMI asal Cianjur. Jadi bukan kaitan legal apa ilegal, tapi ini kewajiban bersama dan kemanusiaan. 

"Berharap Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur bisa mau membantu langsung penanganan permasalahan ini," tutupnya. (Js1)





×
Berita Terbaru Update