 |
| Kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) setelah adanya peternakan ayam di Kampung Cikadu, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur. (Foto: Agung/SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Soal keluhan warga Kampung Cikadu RT 1/5 dan RT 1/13, Desa Kanoman, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur geram adanya peternakan ayam salah satu PT di kampung tersebut Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur angkat bicara.
Kepala Dinas (Kadis) melalui Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur, Endang Sumirat mengatakan, coba dibuat laporan tertulis untuk dasar tindaklanjutnya, kalau perusahaan wajib mengelola limbah.
"Nah! Sehingga meminimalisir terjadinya pencemaran lingkungan," katanya, saat dikonfirmasi langsung SignalCianjur.com, Selasa (29/3/2022).
Ia menjelaskan, masyarakat dapat mengadukan terjadinya pencemaran yang disebabkan oleh dampak kegiatan perusahaan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Cianjur. Hal itu berdasarkan laporan petugas melakukan verifikasi ke lapangan untuk mengumpulkan bahan dan keterangan dari ke dua belah pihak.
"Untuk menjadi bahan pengambilan keputusan terhadap perusahaan tersebut," terang Endang.
Ia menambahkan, sebaiknya wakil masyarakat membuat laporan tertulis untuk dasar tindaklanjutnya.
"Bila ada laporan atau pengaduan tentu kami akan tindaklanjuti," pungkas Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup DLH Cianjur ini.
Terpisah, sbelumnya Drs. Herlan (50) salah satu kuasa hukum warga setempat mengatakan, sudah dan telah selama ini mengajukan penanganan terkait libah tersebut ke pihak PT. Namun, hingga sampai detik ini masih belum tidak ada tanggapan.
"Ya! Berharap segara ada realisasinya. Pasalnya ini menyangkut kepentingan masyarakat," katanya.
Ia menegaskan, maka dari itu masyarakat sepakat meminta tolong kepada pihaknya (kuasa hukum), dan rekan untuk menindak anjuti permasalahan yang sudah lama tidak kunjung selesai dengan pihak pengelola proyek kandang ayam tersebut.
"Sudah minta difasilitasi oleh pihak desa, tapi masih belum ada titip temu. Dan, pihak perusahaan tak datang," ujar Herlan. (Red)
