 |
| Bupati Cianjur Herman Suherman lagi kembali melakukan rotasi dan promosi puluhan pejabat. (Foto: Istimewa) |
SIGNALCIANJUR.COM- Bupati Cianjur, H. Herman Suherman kembali melakukan rotasi mutasi dan promosi sebanyak 18 orang jabat, di lingkup Pemkab Cianjur, meliputi Eselon 2, 3, dan 4, di gedung Korpri, Jalan Raya Bandung, Rabu (9/3/2022).
Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusiawi (BKPSDM) Kabupaten Cianjur, Dadan Ginanjar mengatakan, Bupati Cianjur telah melakukan mutasi dan promosi jabatan mulai dari tingkat Kepala Dinas (Kadis), Sekertaris Dinas (Sekdis), camat hingga Sekretaris Camat (Sekmat). Meskipun sering terjadi rotasi ia beralasan hal tersebut telah sesuai.
"Sebenarnya ini tidak terlalu dini juga," katanya.
Dadan mengungkapkan, memang sudah waktunya juga untuk dilakukan promosi dan mutasi jabatan. Dan, dari jumlah 18 orang yang dilantik diantaranya 11 orang diantaranya rotasi, dan tujuh orang diantaranya promosi jabatan.
"Ada 18 orang, dan tujuh orang diantaranya promosi jabatan, dan 11 orang lainnya dilakukan rotasi," terang dia.
Masih ujar Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusiawi (BKPSDM) Kabupaten Cianjur, hal tersebut dilakukan untuk mengisi kekosongan jabatan dan atau orang yang pensiun sehingga harus diisi untuk mempermudah pelayanan. Jadi, ada posisi yang masa pensiun.
"Nah! Sehingga harus kembali diisi untuk mempermudah pelayanan terhadap masyarakat," pungkasnya
Terpisah, Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah mengatakan, rotasi jabatan Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur menjadi catatan atas keinginannya untuk mengundurkan diri dari Jabatannya.
Dirinya itu, salah satu catatan keinginan Kadisdik Pora Cianjur.
"Kini menjadi staf ahli Bupati Cianjur bidang ekonomi," pungkasnya.
Diketahui, dari sekian banyak pejabat, satu nama yang tak asing rekam jejaknya yakni Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdik Pora) Kabupaten Cianjur Himam Haris.
Di luar dugaan kadis yang sering membuat heboh dengan kebijakannya ini akhirnya digeser menjadi staf ahli ekonomi keuangan dan pembangunan Sekretariat Daerah (Setda). (Js1)
