Notification

×

Iklan

Iklan

Siswa Bingung Melintas, Jembatan Gantung di Wanasari Agrabinta Putus

2/11/2022 | 18:44 WIB Last Updated 2022-02-11T11:47:37Z
Tangkapan layar screenshot video. (Foto: Istimewa)


SIGNALCIANJUR.COM- Jembatan gantung penghubung dua kecamatan di Kampung Lugina, Desa Wanasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur putus, kini warga harus mencari alternatif akses jalan lain.

Siti Halimah (27) warga setempat membenarkan, jembatan putus tersebut membentang di atas sungai Cidahon. Jembatan sepanjang 150 meter menjadi akses terdekat satu-satunya menghubungkan Kampung Datar Lega, Desa Hegarsari, Kecamatan Sindangbarang, dengan Kampung Kaleunca, Desa Wanasari, Kecamatan Agrabinta.

"Ya! Diduga putus jembatan tersebut akibat material jembatan tidak kuat menahan terjangan volume air sungai yang meningkat," katanya, kepada insan media, Jumat (11/2/2022).

Siti mengatakan, putusnya jembatan gantung yang dibangun tahun 2017 dengan anggaran Rp 1,6 miliar itu sudah terjadi sejak tiga bulan lalu. Dan, sebelumnya jembatan terlebih dulu sudah rusak. Mulai dari pijakan, kemudian tali sling kiri dan kanan jembatan, dan tiga bulan lalu jembatan rusak total.

"Saat ini tidak bisa dilintasi lagi kang," ucapnya.

Selain itu, masih ujar Siti, jembatan tersebut yaitu satu-satunya akses warga, juga digunakan sejumlah pelajar warga sini menyeberang menuju sekolah. Namun kini selama jembatan putus, para pelajar biasanya melewati muara.

"Tapi jika air sungai Cidahon sedang meluap maka banyak tidak berangkat ke sekolah. Khawatir dan merasa was-was," tuturnya.

Siti menambahkan, kalau mau sekolah air lagi besar ya anak-anak gak sekolah, tapi kalau airnya lagi kecil bisa sekolah lewat muara, banyak anak sekolah yang lewat sini. Kalau rusaknya kena udara air laut jadi mungkin material jembatan tidak kuat akhirnya keropos.

"Saya berharap supaya jembatan dibangun kembali, " tutupnya.

Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Pemerintahan Kecamatan Sindangbarang Hamdan menjelaskan, untuk pembangunan jembatan gantung tersebut dibangun pada tahun 2017 lalu, dengan anggaran sekitar Rp 1,6 miliar. 

"Pihak kecamatan telah mencoba langsung minta bantuan ke pusat agar ditindaklanjuti jembatan. Kini masih menunggu realisasi," pungkasnya singkat. (Red)


×
Berita Terbaru Update