Notification

×

Iklan

Iklan

Keren, Warga Sukajaya Bojongpicung Sulap Sampah Jadi Karpet

10/23/2021 | 21:00 WIB Last Updated 2021-10-23T14:02:37Z
Imas (45) warga Sukajaya, Bojongpicung, Cianjur. (Foto: SignalCianjur)


SIGNALCIANJUR.COM- Warga Kampung Ciseupan RT 4 /1, Desa Sukajaya, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat sulap sampah plastik atau limbah bisa dimanfaatkan jadi barang berharga produksi kreatif rumahan. 

Seperti halnya, ditekuni oleh Imas (45) warga setempat. Putar otak, untuk memenuhi kebutuhan, dia sibuk memilah-milah sampah bekas bungkus bemacan-macam merk kopi kerajinan tangan memanfaatkan diubah menjadi produksi kreatif seperti tas, tikar serta pernak-pernik lainnya.


"Bekas sampah yang mengandung unsur plastik itu dipilih-pilih dahulu," katanya, Sabtu (23/10/2021).

Dia biasa bersama anaknya rajin untuk mengolah atau mengubah sampah menjadi barang kerajinan yang bernilai ekonomi. Hal tersebut bagian dari kreativitas swadaya warga sampah dikumpulkan.

"Agar supaya bisa mengurangi populasi tanah agar tetap subur dan tidak dibuang sebarangan," ujar Imas.

Dia menuturkan, tentunya setiap keluarga menghasilkan sampah rumah tangga setiap hari. Maka itulah upaya mengatasi sampah ini dibutuhkan. Baik itu sampah atau limbah bisa berupa sisa makanan, plastik, dan lain sebagainya.

Masih ujarnya, bahan sejenis plastik tidak dapat dilebur beberapa hari akan memakan waktu cukup lama sekali. 

Maka dari itu mohon kerja sama dan bantuan para donatur bisa membantu pemasaran. Di sini, sebagai ibu rumah tangga hanya bisa memanfaatkan sampah untuk didaurulang serta mengembangkan ide kerajinan menghasilkan.

"Selain bertujuan meningkatkan ekonomi kreatif warga," imbuh Imas.

Hal senada masih kata dia, program pengolahan sampah daurulang juga untuk mendukung gerakan penghijauan di kalangan anak muda di sana juga bisa harus antusias terlibat, pembuatan kerajinan. 

Adapun cara membuat tas dari bungkus kopi ini termasuk ramah lingkungan, Karena, bisa membantu mengurangi sampah plastik. 

"Tentu saja hasil dari kerajinan ini bernilai, dan bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah secara berlekanjutan," harap Imas.

Proses pembuatan awalnya tas, Imas menambahkan, kertas plastik sudah dipilah serta diukur dan disetrika. Lalu dianyam sesuai desain tas diinginkan. Setelah proses menganyam selesai, kembali melakukan penjahitan pada setiap sisi.

"Supaya anyaman kuat serta diberikan resleting, dengan cara trik marketing," bilangnya.

Bahkan, Imas menambahkan, anak muda di kampung bisa mengenakan tas buatan. Artinya, secara tidak langsung juga ikut mempromosikan. Dan, berharap kepada Pemerintah Daerah (Pemkab) Cianjur bisa membatu hasil karya nyata.

"Menjadi model yang unik dan menarik, sehingga tertarik," pungkasnya. (Red)

×
Berita Terbaru Update