 |
| Seniman warga asli putra daerah Cianjur, sebelumnya saat pentas sebelum masa pandemi. (Foto: Desi Amelia Putri/ SignalCianjur) |
SIGNALCIANJUR.COM- Jaman sekarang perekonomian semakin sulit, susah mencari pekerjaan yang punya atau sudah bekerja hilang pekerjaannya (menganggur).
Seperti halnya, dirasakan Tohid Acid (37) warga Kampung Cidalung, Desa Wangunsari, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur, Kamis (1/7/2021).
Ia mengungkapkan, akses di musisi grup 'Dewa Nada dan RA Nada', serta sering dicabut grup lain, sehari harinya bertani, di samping itu sebagai harapan dan penghasilan sampingan main musik (keyboard).
Tohid menuturkan, dari panggung ke panggung lainnya terancam bolay alias gagal. Sehingga bikin dampak juga ke personil lainnya baik pemusik maupun penyanyi di daerah.
"Nah, hasil bumi harganya makin merosot sementara harga kebutuhan semakin naik gak karuan," kata Tohid kepada SignalCianjur.
Padahal itu, masih ujarnya, satu-satunya keahlian yang bisa diharapkan untuk mengais rejeki selain bertani.
"Untuk saat ini alhamdulilah job masih ada beberapa panggung. Tapi saya khawatir akan gagal karena musim pandemi," aku Tohid.
Padahal, terakhir Tohid menambahkan, tanpa hiburan pun namanya hajatan tetap menjalankan anjuran pemerintah tidak lepas dari protokol kesehatan (Prokes) disediakan air untuk cuci tangan juga masker bagi undangan yang tidak memakai dikasih oleh pihak panitia hajatan.
"Ya, dibandingkan di mall atau pariwisata tetap berkerumun. Sebenarnya yang dilarang itu hajatan atau kerumunan," tanya Tohid.
Sementara itu, Sinta Alwi (25) istri Tohid mengatakan, dirinya merasa kasihan kepada sang suami dan teman- teman musisi yang saat ini sepi job.
"Namun beruntung bagi yang masih punya pekerjaan sampingan, kalau hanya mengandalkan dari seni bagaimana," bilangnya.
Ia berharap adalah semoga pandemi segera berakhir, agar segala aktifitas dan usaha berjalan lancar.
"Mari kita sama-sama menekan angka penularan virus Covid-19, untuk disipilin mematuhi protokol kesehatan," ajak dan singkat Sinta. (Mey)
