Notification

×

Iklan

Iklan

Duh, Belasan Karyawan PT BST Gekbrong Diduga Reaktif Corona

7/08/2021 | 11:54 WIB Last Updated 2021-07-08T04:57:50Z
Satgas Covid-19 Gekbrong monitoring klarifikasi di perusahaan garmen, karena adanya dugaan belasan orang karyawan reaktif. (Foto: Polsek Warungkondang)



SIGNALCIANJUR.COM- Belasan orang  karyawan dari PT. Best Sejati Koneksia (BSK) Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga reaktif terpapar Covid-19, hal tersebut berdasarkan tes antigen sebelumnya.

Kapolsek Warungkondang melalui Panit 1 Binmas Polsek Warungkondang Ipda N Iskandar mengatakan, monitoring ke perusahaan Garmen, dalam rangka PPKM Darurat yang diduga ada karyawannya terpapar Covid-19.

"Melaksanakan klarifikasi dan monitoring minta data penjelasan jumlah berapa dan benar atau tidaknya, untuk membantu menekan penyebaran virus Covid-19," katanya, Kamis (8/7/2021).

Terlihat, Tim Satuan Gugus Tugas (Satgas) Kecamatan Gekbrong  diantara yaitu Camat Gekbrong, Batibum, perwakilan dokter dari Puskesmas Gekbrong, Bhabinkamtimas Desa Cikahuripan, dan Kepala Desa (Kades) Cikahuripan.

Jelas Panit 1 Binmas Polsek Warungkondang, arahan dari Camat Gekbrong dengan Tim Satgas Puskesmas Gekbrong, agar karyawan PT. BSK sisanya yang 105 orang segera divaksin

"Kalau ada kegiatan swab sebaiknya koordinasi dengan Puskesmas Gekbrong," ujar Ipda N Iskandar.

Masih ujarnya, untuk menindaklanjuti yang reaktif yang 13 orang segera data domisilinya dikirim ke Gugus Tugas Kecamatan Gekbrong.

Terakhir, Ipda N Iskandar menambahkan, jawaban dari pihak perusahaan akan koordinasi dengan Puskesmas Gekbrong untuk swab yang 105 orang.

"Kami juga saat kesempatan tersebut menyampaikan agar perusahaan mematuhi protokol kesehetan yang ketat di masa PPKM Darurat," pungkasnya.

Sementara, saat kesempatan tersebut dari Direktur PT. BSK Mr. Soong Ngak Kwon dari Korea diterima oleh Denda Muhammad Fikri (Akunting), dan Rizal (HRD).

Denda menerangkan, bahwa Selasa tanggal 6 Juli 2021 pukul 08.00 WIB hingga pukul 15.00 WIB  PT. BSK sudah melaksanakan swab antigen jenis rapid tes mandiri. Dari jumlah karyawan 400 orang baru diswab 295 orang, diantaranya 13 orang reaktif.

"Sebanyak 105 tidak mau melaksanakan swab antigen," katanya.

Masih jelasnya Denda, kemudian yang 13 orang yang reaktif disuruh pulang supaya isolasi mandiri di rumahnya masing-masing. 

"Sekarang yang masuk kerja 200 orang sesuai dengan aturan PPKM Darurat," ujar dan singkatnya bagian akunting PT. BDT Gekbrong. (Red)

×
Berita Terbaru Update