Notification

×

Iklan

Iklan

Karhutla Turun, Direktur PKHL KLHK: Hotspot 91,32 dan Luas Area Terbakar 81,7 Persen

3/03/2021 | 13:40 WIB Last Updated 2021-03-03T07:07:35Z
Direktur PKHL KLHK R. Basar Manullang, saat kunjungan kerja (Kungker) di Pekanbaru, Riau, (Foto: Istimewa)

SIGNALCIANJUR.com/RIAU- Selama masa pandemi Covid-19 di tahun 2020, kerja tim Satgas pengendalian karhutla di Indonesia secara nasional berhasil menurunkan jumlah hotspot sebesar 91,32 persen, dan luasan area terbakar turun 81,7 persen. 

Direktur PKHL KLHK R. Basar Manullang, sepanjang tahun 2020 tidak terjadi bencana asap karhutla di Indonesia sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Untuk tahun 2021, telah muncul titik panas atau hotspot di beberapa wilayah seperti di Kota Dumai, Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir, Siak, Pelalawan, Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. 

"Saat ini upaya penanggulangan karhutla terus dilakukan tim satgas, sampai proses pendinginan. Guna memastikan api benar-benar padam," katanya, Rabu (3/3/2021).

Ia mengungkapkan, hingga 25 Februari 2021 melalui pantauan web sipongi.menlhk.go.id berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) confident level 80 persen terdapat sebanyak 69 titik. 

"Sebagian besar titik api sudah dinyatakan padam," ujar Direktur PKHL KLHK.

Ada enam poin arahan Presiden Joko Widodo, tentang pengendalian karhutla disampaikan di Istana Negara tanggal 22 Februari 2021 lalu, diantaranya prioritaskan upaya pencegahan, melalui deteksi dini, monitoring areal rawan hotspot.

"Juga pemantauan kondisi harian di lapangan," kata Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan R. Basar Manullang, saat kunjungan kerja (Kungker) di Pekanbaru, Riau, Senin (1/3/2021).

Selain itu, menurutnya, infrastruktur monitoring dan pengawasan harus sampai ke tingkat tapak dengan melibatkan Babinsa, Bhabinkamtibmas, Kepala Desa, Tokoh Masyarakat, MPA, dan lainnya dalam penanganan karhutla, 
arahannya juga untuk mencari solusi permanen.

"Agar korporasi dan masyarakat membuka lahan dengan tidak membakar," jelas Basar.

Manggala Agni bersama tim Satgas Karhutla lainnya, terdiri dari TNI, Polri, BNPB, BPBD, Swasta, BMKG, BPPT, MPA, dan kelompok masyarakat lainnya melaksanakan kerja pengendalian sebagai bagian dari tindak lanjut arahan Presiden RI Joko Widodo.

Masih ujar Direktur PKHL KLHK, ibu Menteri LHK mengarahkan anggota Manggala Agni untuk solid membantu kerja tim Satgas Dalkarhutla mengantisipasi karhutla. Terutama di daerah-daerah rawan. Pantang pulang sebelum padam, apalagi pada saat bangsa ini masih berjuang menghadapi pandemi Covid-19.

"Harapannya karhutla dapat ditangani dengan baik sebagaimana tahun 2020," pungkasnya.(Red)

×
Berita Terbaru Update