Notification

×

Iklan

Iklan

30 Mahasiswa Terpapar Covid-19, dr Yusman: Riwayat Perjalanan atau Mobilitas Tinggi

3/02/2021 | 07:02 WIB Last Updated 2021-03-02T04:12:01Z
Jubir Tim Gugus Tugas Covid-19 Cianjur, dr Yusman Faisal, (Foto: SignalCianjur)

SIGNALCIANJUR.com-  Puluhan mahasiswa dari Sekolah Tinggi Teologi (STT) SAPPI di Kampung Palalangon, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, dilaporkan terkonfirmasi positif Covid-19.

Hal tersebut dijelaskan Juru Bicara (Jubir) Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cianjur dr Yusman Faisal, puluhan mahasiswa tersebut, itu awalnya memang bidan setempat atau bidan desa itu mengidentifikasi adanya dua orang siswi tidak bisa mencium bau-bauan.

"Sehingga dilaporkan kepada pimpinan puskesmas, setelah itu baru lusanya dilakukan penyelidikan epidemiologi," terangnya, saat dikonfirmasi langsung Signal Cianjur, Selasa (2/3/2021).

Ia menuturkan, kemudian diidentifikasi ternyata ada sekitar kurang lebih 30 orang. Ada beberapa orang yang mempunyai gejala yang sama, dengan dua orang mahasiswi tersebut.

"Setelah dilakukan penyelidikan atau pelacakan kasus, maka ada sekitar 100 orang yang diperiksa swab PCR-nya," jelas dr Yusman.

Diketahui, dari 100 sample yang dikirim melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Cianjur ke Provinsi Jawa Barat pada tanggal 17 Februari 2021. Dan, itu didapatkan sekitar kurang lebih 30 orang yang terkonfirmasi.

"Ya, itu adalah semua mahasiswa di STT SAPPI," bilang Jubir Tim Gugus Tugas Covid-19 Cianjur.

Setelah dilakukankan apa konfirmasi, masih ujar dr Yusman, kemudian penyelidikan dan evaluasi itu didapatkan bahwa memang mahasiswa itu bertatap muka secara langsung, dan belajar dengan bertatap muka.

"Artinya mereka saat masuk atau belajar itu tidak memakai protokol kesehatan  (Prokes) yang diwajibkan oleh sekolahnya," ujar dr Yusman.

Lanjutnya, kemudian sekolahnya pun tidak melaporkan ke Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Cirebon, bahwa akan melaksanakan apa belajar dengan tatap muka, seperti itu. Sedangkan mahasiswinya juga dosen-dosen di sekolah tersebut  mobilitasnya cukup tinggi. 

"Karena mungkin keluar masuk kota Cianjur, kemudian keluar kota sama dengan dosennya juga," jelasnya dr Yusman.

Terakhir, Jubir Gugus Tugas Covid-19 Cianjur menambahkan, jadi kemungkinan memang terpaparnya dari riwayat-riwayat perjalanan atau mobilitas yang tinggi. Ada beberapa orang atau satu dua orang terkena, karena bertatap muka sistem belajarnya. Sehingga akhirnya semuanya hampir semuanya tertular.

"Saat ini beberapa orang sedang menjalani isolasi, dan ada juga yang memang dikirim ke pusat resonasi," tutupnya.(Red)

×
Berita Terbaru Update