Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Minta Direlokasi, Pergerakan Tanah Merayap Perbatasan Cianjur- Bogor

2/26/2021 | 14:42 WIB Last Updated 2021-02-26T07:46:25Z
Pergerakan tanah sudah mencapai perbatasan Kabupaten Cianjur-Bogor, (Foto: Pemdes Batulawang)



SIGNALCIANJUR.com- Pergerakan tanah di Kampung Sindanglagu RT 5/11, Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas, sampai saat ini masih berlangsung.

Ketua RT 05 Kampung Sindanglagu Yadi membenarkan, tanah masih terus bergerak. Khawatir mengancam keselamatan warga sini, dan bangunan rumah juga.

"Sampai saat ini kita tetap siap siaga, bersama pemerintah desa," katanya saat dihubungi langsung melalui via WhatsApp, Jumat (26/2/2021).

Sementara, masih ujar Yadi, yang terdampak ada sekitar 60 warga. Dan, untuk rumah saat ini 11  unit. Ada satu pos penanganan bencana di lokasi, kalau untuk rumah kondisi rusak berat hingga rusak ringan sekitar 20 unit.

"Ya, harapan keinginan direlokasi secepatnya pihak pemerintah kang," pungkasnya.

Sementara itu, Idik (48) warga setempat mengatakan, perkembangan pergerakan tanah masih berlanjut. Khawatir terjadi longsor, jadi warga setempat saat ini merasa was-was.

"Kalau tenda darurat sudah didirikan, yang mana mungkin baru malam ini ada warga mau menginap," katanya.

Ia mengungkapkan, karena rumah sudah terancam rawan. Ada sekitar enam unit rumah, itu baru mau mengungsi. Dan, yang lainnya sudah dari kemarin, yang satu rumah sudah dari kemarin mengungsi.

"Sekitar 11 rumah terancam, tapi rencananya atau keinginan ke RT setempat warga itu direlokasi ke tempat lebih aman," ujar Idik.

Karena memang, ia menyambungkan, dari dulu area tersebut itu sudah rawan bencana pergerakan tanah. Kalau tidak direlokasi secepatnya dikhawatirkan itu ada longsor mendadak begitu.

"Karena kan itu bukan main-main, sekarang pun ini longsoran sudah hampir mencapai di Kampung Cibeet, perbatasan Kabupaten Cianjur- Bogor," bilang Idik.

Ia menambahkan, itu sudah sekitar satu kilometer lagi sampai di Kampung Cibeet. Keinginan warga setempat seperti itu, kalau penanganan dari pihak Pemerintah Desa (Pemdes) sudah maksimal.

"Nah, saat ini warga terancam masih menunggu kebutuhan seperti tikar, dan lainnya. Apalagi listrik," pungkasnya.(Rdk)

×
Berita Terbaru Update